Peneliti Sebut Obat COVID-19 Bisa Ditemukan Lebih Dulu Dibanding Vaksin

Indonesia Berita Berita

Peneliti Sebut Obat COVID-19 Bisa Ditemukan Lebih Dulu Dibanding Vaksin
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 37 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 18%
  • Publisher: 83%

Kepala LBM Eijkman mengatakan uji coba obat untuk pasien COVID-19 yang ada saat ini adalah pengembangan dari pengobatan yang sudah ada

Liputan6.com, Jakarta Peneliti dan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof. Amin Soebandrio mengatakan bahwa kemungkinan, obat untuk perawatan pasien COVID-19 akan ditemukan lebih dahulu sebelum vaksin.

Sementara itu terkait vaksin, Amin mengatakan kemungkinan waktu untuk penemuannya akan lebih lama dibandingkan obat. Dia mengatakan tidak mungkin vaksin untuk SARS-CoV-2 akan selesai hanya dalam enam bulan saja. "Kita harapkan ke depannya obat-obat sudah lebih banyak yang ditemukan, sistem pengobatannya sudah lebih baik di rumah sakit, fasilitasnya sudah tersedia dengan baik, mungkin ada vaksin atau pendekatan lain yang sudah dikembangkan, sehingga jumlah orang sakit yang dirawat di rumah sakit akan menurun," ujarnya.

Kerja sama tersebut dilakukan oleh LBM Eijkman dengan Palang Merah Indonesia. Terapi serupa juga telah diuji coba di beberapa negara lain seperti Tiongkok dan Amerika Serikat.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Peneliti Sebut PSBB Sia-sia Tanpa Tes PCR Covid-19 yang MasifPeneliti Sebut PSBB Sia-sia Tanpa Tes PCR Covid-19 yang MasifPeneliti dari Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK), Halik Malik, mengatakan penerapan PSBB dibarengi dengan pemeriksaan Covid-19 secara masif.
Baca lebih lajut »

Peneliti IPB Uji 117 Sampel Swab Pasien Corona Covid-19 di BogorPeneliti IPB Uji 117 Sampel Swab Pasien Corona Covid-19 di BogorDalam pemeriksaan sampel swab virus Corona, tim peneliti menggunakan alur pengujian dengan mempertimbangkan faktor keselamatan dan keamanan.
Baca lebih lajut »

Peneliti: Udara Segar dan Cahaya Matahari Kurangi Dampak Covid-19Peneliti: Udara Segar dan Cahaya Matahari Kurangi Dampak Covid-19Para peneliti dari UC-Davis dan University of Oregon menerbitkan laporan di jurnal mSystems terkait beberapa perubahan di ruang kerja untuk mengurangi dampak Covid-19.
Baca lebih lajut »

Kasus Covid-19 Tembus 5 Ribu, Peneliti: Mobilitas Masih TinggiKasus Covid-19 Tembus 5 Ribu, Peneliti: Mobilitas Masih TinggiPeneliti Eijkman - Oxford Clinical Research Unit (EOCRU), Iqbal Elyazar mengatakan, kasus positif Covid-19 di Indonesia yang sudah menembus angka 5 ribu merupakan refleksi dari penularan satu hingga tiga pekan sebelumnya.
Baca lebih lajut »

5 Ribu Kasus Covid-19, Peneliti: Masih Lereng, Belum Puncak5 Ribu Kasus Covid-19, Peneliti: Masih Lereng, Belum PuncakPeneliti Eijkman menyebut kasus positif Covid-19 di Indonesia belum mencapai puncak. Masih di lereng terjal.
Baca lebih lajut »

Lawan Covid: Lingkungan Siaga Covid-19 dan Jersey CR-7 |Republika OnlineLawan Covid: Lingkungan Siaga Covid-19 dan Jersey CR-7 |Republika Online
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-10 07:36:20