Peneliti di Israel tengah mengembangkan perangkat untuk tes COVID-19 berbasis kecerdasan buatan, yang hasilnya disebut bisa keluar dalam hitungan detik
Liputan6.com, Jakarta - Selain vaksin dan obat, penelitian terkait alat deteksi cepat dan tepat untuk COVID-19 juga terus dikembangkan oleh para peneliti dari seluruh dunia.
Selain itu, untuk membedakan virus jenis lain, penyebab COVID-19, serta orang yang sehat, alat ini menggunakan algoritma kecerdasan buatan untuk memisahkan profil pasien. "Sejauh ini kami mendapatkan hasil yang sangat menjanjikan pada metode baru ini yang akan jauh lebih nyaman dan lebih murah," kata Profesor Eli Schwartz dari Center for Geographic Medicine and Tropical Diseases di Sheba Medical Center.
Namun, Profesor Amos Panet, ahli virologi molekuler dari Hebrew University di Yerusalem, mengatakan bahwa ia ingin melihat lebih banyak data serta perbandingan dengan metode tes lainnya, sebelum membuat keputusan akhir.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Peneliti AS Sebut Vape Meningkatkan Risiko COVID-19Sebuah studi baru diterbitkan Selasa di Journal of Adolescent Health menetapkan hubungan yang telah lama dicurigai antara penggunaan vape atau rokok elektrik dengan risiko COVID-19.
Baca lebih lajut »
Peneliti Ungkap Urutan Gejala Awal Covid-19 |Republika OnlineRiset terbaru temukan urutan gejala awal Covid-19.
Baca lebih lajut »
Peneliti Unair Sebut Obat COVID-19 Dapat Sembuhkan Pasien hingga 90%Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga, Purwati menyebut hasil uji klinis temuan obat...
Baca lebih lajut »
Amerika Berencana Kembangkan Virus COVID-19 Khusus Untuk Uji VaksinAmerika Serikat (AS) dilaporkan berencana mengembangkan strain khusus virus Corona COVID-19. Tujuannya untuk memperlancar pengujian vaksin. AmerikaSerikat via detikHealth
Baca lebih lajut »
Purwakarta Catatkan 14 Kasus Positif Covid-19 dalam Sehari |Republika OnlineJumlah warga yang berstatus terkonfirmasi positif sebanyak 14 orang
Baca lebih lajut »