Peneliti Kembangkan Alat Deteksi Autisme lewat Pemeriksaan Mata Anak

Indonesia Berita Berita

Peneliti Kembangkan Alat Deteksi Autisme lewat Pemeriksaan Mata Anak
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 mediaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 21 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 12%
  • Publisher: 92%

Cara kerja teknologi tersebut terbilang cukup sederhana yaitu dengan melacak pergerakan mata anak-anak yang disuguhkan tontonan video interaksi sosial anak-anak.

PENELITI dari Pusat Kesehatan Autisme Anak Atlanta dan dari Emory University School of Medicine, Amerika Serikat menemukan metode baru yang dapat dipakai untuk mendiagnosa autisme lebih cepat dan akurat. Caranya, melalui metode tes mata.Penemuan yang dirilis pada Rabu , menunjukkan bahwa alat pelacak mata itu dapat membantu dokter mendiagnosis anak-anak berusia 16 bulan dengan gejala autisme.

Dalam hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis JAMA itu menggunakan responden 475 anak berusia 16 hingga 30 bulan yang diperiksa di enam klinik khusus di AS. Para peneliti menemukan bahwa, dibandingkan dengan diagnosis klinis ahli biasa, pengukuran pelacakan mata dan interaksi sosial anak-anak dengan video memiliki sensitivitas yang mampu mendiagnosa autisme secara akurat sebanyak 71%.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

mediaindonesia /  🏆 2. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Peneliti Kembangkan Metode untuk Identifikasi Letusan Gunung BerapiPeneliti Kembangkan Metode untuk Identifikasi Letusan Gunung BerapiSekelompok tim peneliti internasional kini telah mengembangkan metode pengumpulan informasi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi dan risiko semua letusan gunung berapi aktif yang ada di dunia.
Baca lebih lajut »

Siswa MTs Ini Ciptakan Alat Deteksi Gas Metan Berbasis IoT, Begini Cara KerjanyaSiswa MTs Ini Ciptakan Alat Deteksi Gas Metan Berbasis IoT, Begini Cara KerjanyaSiswa MTsN 2 Kota Sawahlunto menciptakan alat pendeteksi gas metan berbasis internet. Alat ini bisa langsung terkoneksi ke ponsel untuk memberikan peringatan.
Baca lebih lajut »

BRIN Jawab Keluhan Peneliti Ogah Pulang ke RI Imbas BirokrasiBRIN Jawab Keluhan Peneliti Ogah Pulang ke RI Imbas BirokrasiMerespons keluhan yang bikin peneliti ogah pulang ke RI, BRIN mengklaim birokrasi untuk peneliti sudah tidak ribet seperti dulu kala.
Baca lebih lajut »

Waswas Kabut Asap, Singapura Deteksi 51 Titik Api Karhutla di SumatraWaswas Kabut Asap, Singapura Deteksi 51 Titik Api Karhutla di SumatraSingapura mendeteksi total 51 titik api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatra, Indonesia, selama akhir pekan lalu.
Baca lebih lajut »

Peneliti ke Luar Negeri Ogah Pulang RI, Bos BRIN Buka SuaraPeneliti ke Luar Negeri Ogah Pulang RI, Bos BRIN Buka SuaraPeneliti banyak sekolah dan berprofesi di luar negeri, tapi ogah balik RI. Ini kata Kepala BRIN.
Baca lebih lajut »

Peneliti Anggap Masa Lalu Calon Pemimpin Indonesia Harus DikulitiPeneliti Anggap Masa Lalu Calon Pemimpin Indonesia Harus DikulitiPeneliti senior Imparsial Al Araf mengatakan sosok yang kini disebut para Bakal Capres 2024 sebaiknya bisa dikuliti tentang masa lalu.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-01 07:19:36