Satu tim ilmuwan Cina menemukan apa yang mereka sebut bukti kuat kalau virus corona Covid-19 ada secara alami, dan bukan 'pelarian' dari laboratorium.
TEMPO.CO, Jinan - Satu tim ilmuwan Cina menemukan apa yang mereka sebut bukti kuat kalau virus corona Covid-19 ada secara alami, dan bukan 'pelarian' dari sebuah laboratorium riset. Temuan mereka senada dengan yang penelitian lain yang pernah dilakukan mengenai asas usul virus corona jenis terbaru yang saat ini menyebar wabah di dunia tersebut.
Ini menyediakan bukti kuat bahwa peristiwa penyisipan yang semula dicurigai hasil manipulasi di laboratorium itu bisa terjadi alami selama evolusi virus corona. “Pentingnya temuan ini adalah memberi klarifikasi atas beberapa pertanyaan tentang asal usul virus corona,” kata Weifeng yang menulis hasil penelitian itu dalam jurnal Current Biology.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dituduh Sumber Corona, Cina Izinkan Lab Virus Wuhan DiperiksaPemerintah Cina akhirnya mengizinkan investigator independen untuk memeriksa laboratorium virologi Wuhan terkait dugaan asal virus Corona (COVID-19).
Baca lebih lajut »
Meringkuk di Kolong Meja, Anak di Cina Ikut Kelas OnlineKe Enya, 7 tahun, meringkuk di kolong meja etalase dagangan ibunya yang disulap jadi ruang belajar untuk mengikuti kelas online dari sekolah.
Baca lebih lajut »
Cina Disarankan Tidak Reaktif Terhadap Segala Ucapan TrumpHal itu menyusul saling serang antara Amerika dan Cina dalam berbagai hal mulai dari masalah Laut Cina Selatan, Perdagangan, hingga penanganan pandemi virus Corona (COVID-19).
Baca lebih lajut »
Kurang Pasokan Makanan, Kanada Pulangkan 2 Panda ke CinaPanda Er Shun dan Da Mao dipulangkan ke Cina dari kebun binatang Calgary, Kanada, setelah kekurangan stok makanan akibat pandemi COVID-19
Baca lebih lajut »
Tesla Model 3 Long Range Mulai Diproduksi di CinaPabrik Tesla di Shanghai yang menelan investasi US$ 2 miliar ditargetkan mampu memproduksi 1.000 unit kendaraan per minggu.
Baca lebih lajut »