Peneliti BRIN sebut swasembada kedelai butuh kebijakan ekstrem

Indonesia Berita Berita

Peneliti BRIN sebut swasembada kedelai butuh kebijakan ekstrem
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 antaranews
  • ⏱ Reading Time:
  • 60 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 27%
  • Publisher: 78%

Peneliti Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler BRIN Dewa Ketut Sandra Swastika mengatakan Indonesia membutuhkan terobosan kebijakan ekstrem untuk ...

Pekerja menggiling kedelai untuk pembuatan tahu di sentra industri tahu Brojolan, Temanggung, Jawa Tengah, Senin . Menurut perajin, sejak memasuki bulan Ramadhan produksi tahu turun hingga 50 persen dibanding pada bulan lain yaitu dari 3,2 kuintal menjadi 1,6 kuintal kedelai. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/rwa.

Petani beralih ke tanaman palawija lain, sehingga sulit mengharapkan perluasan areal yang sudah ada. Pembukaan lahan perlu dilakukan sampai ke kawasan baru produksi kedelai Jakarta - Peneliti Pusat Riset Ekonomi Perilaku dan Sirkuler BRIN Dewa Ketut Sandra Swastika mengatakan Indonesia membutuhkan terobosan kebijakan ekstrem untuk mewujudkan program swasembada kedelai."Pertama, harus ada penyediaan lahan karena lahan yang sudah ada sekarang hampir tidak mungkin," ujarnya dalam lokakarya bertajuk swasembada kedelai yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Setelah tahun 1992, areal panen terus menurun hingga menjadi 0,20 juta hektare dengan produksi 0,29 juta ton pada tahun 2020. Areal panen yang menurun tajam mencerminkan penurunan minat petani untuk menanam dan berusaha tani kedelai. Data Kementerian Pertanian menyebutkan Indonesia mengimpor kedelai sebanyak 2,47 juta ton pada tahun 2020.“Petani beralih ke tanaman palawija lain, sehingga sulit mengharapkan perluasan areal yang sudah ada. Pembukaan lahan perlu dilakukan sampai ke kawasan baru produksi kedelai,” ujar Dewa.Kebijakan ekstrem lain yang mesti dialirkan adalah penyediaan benih kedelai bermutu.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

antaranews /  🏆 6. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Biosensor Portabel untuk Deteksi Virus DengueBiosensor Portabel untuk Deteksi Virus DenguePeriset dari Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan biosensor portabel untuk deteksi virus dengue.
Baca lebih lajut »

Peneliti politik: PDIP dan PKS harapan terakhir jadi partai oposisiPeneliti politik: PDIP dan PKS harapan terakhir jadi partai oposisiPeneliti senior dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Lili Romli mengatakan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ...
Baca lebih lajut »

Peneliti nilai MK mulai bertransformasi menjaga demokrasiPeneliti nilai MK mulai bertransformasi menjaga demokrasiPeneliti Senior Pusat Riset Hukum Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Dr Rachmad Trijono menilai Mahkamah Konstitusi (MK) sudah mulai ...
Baca lebih lajut »

Peneliti hukum sebut perlu ada amandemen kelima UUD 1945Peneliti hukum sebut perlu ada amandemen kelima UUD 1945Peneliti Senior Pusat Riset Hukum Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Rachmat Trijono mengatakan bahwa perlu ada amandemen kelima atas Undang-Undang ...
Baca lebih lajut »

Peneliti politik: Negara akan kuat karena oposisi yang kuatPeneliti politik: Negara akan kuat karena oposisi yang kuatPeneliti Senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Firman Noor mengatakan bahwa sebuah negara akan kuat dan makmur bila unsur ...
Baca lebih lajut »

BRIN Sebut Bakal Riset Ekspedisi Arkeologi Besar-besaran Tahun IniBRIN Sebut Bakal Riset Ekspedisi Arkeologi Besar-besaran Tahun IniBadan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengklaim akan melakukan riset arkeologi berbasis ekspedisi skala besar tahun ini.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-21 12:24:39