Volodin menuduh bahwa penangkapan ini adalah bagian dari upaya Washington untuk mengendalikan Telegram, terutama menjelang pemilihan presiden AS.
Serikat sebagai dalang di balik tindakan tersebut. Tuduhan ini diungkapkan oleh Vyacheslav Volodin, Ketua Majeliis Parlemen Duma Negara Rusia , pada Selasa lalu.
"Telegram adalah salah satu dari sedikit, dan sekaligus platform internet terbesar yang tidak berada di bawah kendali Amerika Serikat," ujar Volodin dalam sebuah pernyataan.Meskipun tuduhan tersebut belum didukung oleh bukti konkret, pernyataan Volodin menyoroti ketegangan yang semakin meningkat antara Rusia dan Amerika Serikat terkait pengaruh global di era digital.
Rusia Amerika AS Ukraina Telegram Prancis
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pendiri Telegram Pavel Durov Ditahan di Bandara Paris atas Tuduhan Moderasi AplikasiPavel Durov pendiri Telegram dan miliarder Prancis-Rusia ditahan oleh otoritas Prancis di Bandara Bourget Paris setelah tiba dari Azerbaijan
Baca lebih lajut »
Profil Pavel Durov, Pendiri Telegram yang Ditahan di Prancis Karena Hal IniMiliarder Prancis-Rusia berusia 39 tahun itu ditahan di bandara Le Bourget di utara ibu kota Prancis pada Sabtu malam
Baca lebih lajut »
Pendiri Telegram, Pavel Durov Ditangkap di PerancisPendiri Telegram, Pavel Durov Ditangkap di Perancis
Baca lebih lajut »
Profil-Pavel Durov: Pendiri dan CEO Telegram dengan 4 kewarganegaraanPendiri dan CEO aplikasi perpesanan Telegram, Pavel Durov, ditangkap pada Sabtu (24/8) malam setelah tiba di Bandara Bourget Prancis dengan jet pribadi dari ...
Baca lebih lajut »
Uni Emirat Arab Desak Prancis Berikan Layanan Konsuler Kepada Pendiri Telegram Pavel DurovDurov, yang merupakan warga negara UAE, ditahan oleh otoritas Prancis di Bandara ParisLe Bourget pada Sabtu malam.
Baca lebih lajut »
CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Prancis, Telegram Buka SuaraCEO Telegram, Pavel Durov, ditangkap di Prancis atas tuduhan kurangnya moderasi platform. Telegram membantah tuduhan tersebut dan menyatakan dukungannya pada Durov.
Baca lebih lajut »