JPNN.com : KPU sudah menetapkan daftar pemilih tetap luar negeri (DPTLN) untuk pemungutan suara ulang di Kuala Lumpur mencapai 62.217 orang
jpnn.com, KUALA LUMPUR - Pemungutan suara ulang Pemilu 2024 metode Kotak Suara Keliling menghadapi sejumlah kendala mulai dari sepinya warga negara Indonesia yang menyoblos hingga kondisi tidak kondusif dengan mereka yang ada dalam Daftar Pemilih Khusus .
Hingga berakhirnya masa PSU pukul 18.00 waktu setempat ia mengatakan total hanya tujuh WNI yang nyoblos di KSK nomor 44, terdiri dari dua DPTLN dan lima DPK yang merupakan seorang pengawas PSU KSK dan empat orang Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri . Sedangkan di beberapa lokasi lain seperti KSK 102 dan 103 justru WNI yang datang ramai, dan kebanyakan mereka yang merupakan DPK.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ketua KPU: Pemungutan suara di Kuala Lumpur lancar, terlayani semuaPemungutan suara metode tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu 2024 di Kuala Lumpur berjalan lancar dan seluruh pemilih terlayani, kata Ketua Komisi ...
Baca lebih lajut »
Jelang Pemungutan Suara Ulang, KPU Nonaktifkan Seluruh PPLN di Kuala LumpurPemungutan suara di Kuala Lumpur menuai problem, khususnya yang menggunakan metode Kotak Suara Keliling (KSK) dan pos.
Baca lebih lajut »
KPU Jelaskan Alasan Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur Hanya Digelar SehariKPU akan menggelar pemungutan suara ulang (PSU) Pemilu 2024 di Kuala Lumpur, Malaysia pada Minggu, 10 Maret mendatang. PSU diputuskan digelar hanya dalam sehari, dari rencana awal dua hari.
Baca lebih lajut »
Once Mekel Pantau Terus Pemungutan Suara Ulang Di Kuala Lumpur Meski Sempat PrihatinOnce Mekel cukup prihatin dengan Pemungutan Suara Ulang di Malaysia.
Baca lebih lajut »
Once Mekel Beri Tanggapan Soal Pemungutan Suara Ulang di Kuala LumpurJPNN.com : Penyanyi sekaligus calon anggota DPR, Once Mekel menyampaikan tanggapan soal pemungutan suara ulang di Kuala Lumpur.
Baca lebih lajut »
Migrant Care: Pemungutan Suara di Kuala Lumpur Boros Rp15,6 MPemungutan suara WNI di Kuala Lumpur, Malaysia, dikatakan Migrant Care boros sampai Rp15,6 miliar.
Baca lebih lajut »