Total sampel darah yang diambil mencapai 250 sampel.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pelaksanaan rapid diagnostic test Covid-19 secara acak yang digelar di pasar-pasar tradisional oleh Pemerintah Kota Yogyakarta, sudah selesai dilakukan. Rapid test ini digelar selama dua hari yaitu sejak 3 hingga 4 Juni 2020. Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, 10 pasar tradisional yang sudah disasar dalam waktu dua hari pelaksanaan rapid test ini. Setidaknya, total sampel darah yang diambil mencapai 250 sampel.
"Para pedagang sangat antusias mengikuti rapid test ini, mereka ingin mendapat pelayanan ini. Bahkan, meminta ditambah jumlahnya," kata Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut, Kamis . "Beberapa pekan ini cenderung landai dan hanya berasal dari pasien dari klaster yang sudah ada,” terangnya.
Heroe menyebut, proses pengambilan sampel darah dilakukan di sejumlah Puskesmas dengan mengundang pada pedagang. Sementara, khusus di Pasar Beringharjo dilakukan di tempat yakni di lantai tiga pasar tersebut karena tempat mencukupi untuk melaksanakan rapid test.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Waspada Ancaman Jerat Buah Kebijakan Lunak di Yogya – Kompas.id
Baca lebih lajut »
Kisah Ana, Calon Jemaah Haji Asal Yogya yang Dua Kali Gagal BerangkatAna seharusnya berangkat tahun 2019 namun ada pengurangan kuota sehingga ia dijadwalkan berangkat 2020. Namun, kembaii ditunda.
Baca lebih lajut »
MUI DIY Soal Salat Jumat 2 Gelombang: Boleh, Tapi Yogya Belum PerluMUI DIY tidak melarang salat Jumat dalam dua sesi di tengah pandemi virus Corona. Namun hal tersebut dinilai belum perlu diterapkan di Yogyakarta. SalatJumat Yogyakarta
Baca lebih lajut »
Pemkot Depok Identifikasi RW yang Masuk PSKS |Republika OnlineRW yang ditetapkan PSKS akan diatur dalam protokol khusus.
Baca lebih lajut »
Tiga Pejabat Pemkot Semarang Positif Covid-19Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan, ketiganya dimungkinkan tertular saat mereka melakukan kegiatan selama pandemi.
Baca lebih lajut »