Sebanyak 1.000 bibit mangrove atau bakau telah disebar di sepanjang Teluk Palu.
REPUBLIKA.CO.ID, PALU - Pemerintah Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah mengklaim selama pascabencana alam gempabumi 7,4 SR yang menimbulkan tsunami dan likuefaksi menerjang ibu kota provinsi itu pada 28 September 2018, sebanyak 1.000 bibit mangrove atau bakau telah disebar di sepanjang Teluk Palu.
Ia mengatakan tanaman pelindung gelombang laut tersebut ditanam oleh komunitas, para pegiat lingkungan dan juga masyarakat yang peduli bencana alam di Kota Palu. Karena itu, Pemkot Palu memberikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang telah ikut meringankan beban dan tanggung jawab pemerintah dengan menanam bibit mangrove di sepanjang Teluk Palu.
Bahkan, Teluk Palu menjadi obyek wisata paling favorit kalangan anak muda di Ibu Kota Provinsi Sulteng. Setiap hari akhir pekan, banyak sekali warga yang menikmati keindahan Teluk Palu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pemkot Palu tangani 70 kasus kebakaran lahanPemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah selama musim kemarau ini sudah menangani 70 kali kasus kebakaran lahan kosong di kota itu.\r\n\r\nKepala Dinas Pemadam ...
Baca lebih lajut »
Soal Kerang Hijau Teluk Jakarta, Ini Kata Pedagang di Muara AngkePedagang pasar ikan Muara Angke mengaku tak menjual kerang hijau dari Teluk Jakarta. Mereka mengklaim kerang dagangannya layak dikonsumsi.
Baca lebih lajut »
Hati-hati, Jangan Terlalu Sering Konsumsi Kerang Hijau dari Teluk JakartaBerdasarkan penelitian terakhirnya di tahun 2015, air di Teluk Jakarta telah tercemar merkuri meski kadarnya tidak terlalu tinggi.
Baca lebih lajut »
Restorasi Kerang Hijau Perbaiki Kualitas Air di Teluk JakartaKegiatan tebar kerang hijau ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Sustain Ability Fest 2019.
Baca lebih lajut »