Di beberapa tempat di Amerika Serikat akhir pekan lalu, demonstran memrotes pemindahan ribuan anak Ukraina ke wilayah-wilayah yang dikuasai Rusia. Menurut Rusia, itu dilakukan atas dasar kemanusiaan dan atas persetujuan keluarga.
“Sementara langit menangis hari ini, ibu-ibu dan ayah-ayah di Ukraina menangis untuk anak-anak mereka. Anak-anak yang diculik orang-orang Rusia, orang-orang Moskow, rezim jahat yang ingin memusnahkan bangsa kita. Mereka menculik anak-anak kita, mencoba mencuci otak mereka, mengindoktrinasi, dan mengubah mereka menjadi Ruscist – tetapi itu tidak berhasil,” kata Valeriy Goloborodko, Konsul Ukraina di Seattle.
Sidang melawan Rusia dimulai pekan lalu di Mahkamah Internasional. Rusia mengatakan anak-anak hanya dipindahkan dari Ukraina atas dasar kemanusiaan dan selalu atas persetujuan keluarga mereka, kecuali kalau keluarga mereka tidak ada.Anna Kyryenko datang ke negara bagian Washington sekitar setahun yang lalu. Ia mengungsi dari kota Malyn di Ukraina. “Banyak, banyak anak dibawa pergi oleh Rusia. Bahkan lebih banyak anak mengalami trauma psikologis. Mereka tidak bisa tidur dengan tenang,” jelasnya.
Pada protes serupa di Washington, D.C., aktivis Turkmenistan, Chemen Ore, mengatakan kepada VOA bahwa sejarah berulang di Ukraina. “Kami ingin anak-anak itu dipulangkan. Mereka adalah anak-anak Ukraina. Mereka milik orang tua mereka. Semua anak. Termasuk anak-anak yang sudah mereka bunuh. Ini memilukan. Ini menyedihkan. Ini lara kami,” jelasnya.
Pada demonstrasi di Los Angeles, pengungsi Irina Demchishina mengatakan kepada VOA bahwa keselamatan putrinya adalah alasan utama yang mendorong mereka mengungsi dari Ukraina.“Sebagian orang tidak tahu apa yang sedang terjadi, atau apakah mereka pernah mendengar tentang perang di suatu tempat. Itu sangat umum. Dan mereka tidak tahu separah apa tragedi yang sedang berlangsung di Ukraina, yang terjadi pada rakyat kami,” jelas Irina Demchishina.
Maret lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Komisaris Rusia untuk Hak Anak Maria Lvova-Belova atas dugaan bertanggung jawab atas kejahatan perang karena mendeportasi secara tidak sah dan memindahkan anak-anak dari Ukraina.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tentara Ukraina Bebaskan Desa Neskuchne dari Cengkeraman RusiaPerang Rusia vs Ukraina hari ini, tentara Ukraina bebaskan engan Neskuchne dari cengkeraman Rusia.
Baca lebih lajut »
Top 3 Dunia: Pertempuran Rusia-Ukraina, Boris Johnson, Ukraina Rebut Kembali Tiga DesaTop 3 Dunia dibuka dan ditutup dengan berita-berita dari pertempuran Rusia-Ukraina yang kian sengit.
Baca lebih lajut »
Putin Klaim Serangan Balik Ukraina Buntu, Jumlah Korban Ukraina 10 Kali Lipat Dibanding RusiaPresiden Rusia Vladimir Putin mengklaim bahwa gelombang serangan balik Ukraina tidak membuahkan hasil di banyak wilayah.
Baca lebih lajut »
Perang Rusia Vs Ukraina Terkini: AS Khawatir Korea Utara Kirim Lebih Banyak Senjata ke RusiaAS khawatir Korea Utara mengirimkan lebih banyak senjata ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina.
Baca lebih lajut »
Vladimir Putin Kunjungi Tentara Rusia yang Terluka saat Perang Rusia-UkrainaPresiden Rusia Vladimir Putin menemui tentara Rusia yang terluka dalam perang Rusia-Ukraina dan saat menjalani perawatan di RS Militer
Baca lebih lajut »
Ukraina Darurat, Lebih dari 30 Persen Tempat Penyimpanan Bom Tidak LayakPerang Rusia vs Ukraina, lebih dari 30 persen tempat penyimpanan bom di Ukraina tidak layak.
Baca lebih lajut »