Sviatlana Tsikhanouskaya, pemimpin oposisi Belarusia yang tinggal di pengasingan, melihat dirinya sebagai simbol perubahan yang berperan membantu mengantar pemilu baru karena Presiden Alexander Lukashenko akan berhenti cepat atau lambat. Tsikhanouskaya berbicara kepada Reuters, Sabtu (22/8),...
Sviatlana Tsikhanouskaya, pemimpin oposisi Belarusia yang tinggal di pengasingan, melihat dirinya sebagai simbol perubahan yang berperan membantu mengantar pemilu baru karena Presiden Alexander Lukashenko akan berhenti cepat atau lambat.
"Selama kampanye, saya tidak melihat diri saya sebagai politisi, tapi saya pacu diri saya," katanya. "Saya tidak membayangkan diri saya masuk ke dunia politik. Saya bukan seorang politisi." Tsikhanouskaya mencalonkan diri melawan Lukashenko setelah suaminya, seorang vlogger ternama, dipenjara. Dia mengatakan takdir memberinya peran yang tak berhak dia hindari.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Alexei Navalny: Pemimpin oposisi Rusia yang 'diracuni' dalam keadaan koma - BBC News IndonesiaAlexei Navalny sedang dirawat di rumah sakit di Siberia dalam keadaan sakit parah — para dokter mengatakan mereka berusaha menyelamatkan nyawanya.
Baca lebih lajut »
Alexei Navalny: Pemimpin oposisi Rusia yang 'diracuni' dalam keadaan koma, tim dokter larang dirawat di Jerman - BBC News IndonesiaAlexei Navalny tengah dirawat di rumah sakit di Siberia dalam keadaan sakit parah karena diduga diracun. Tim dokter Rusia tidak akan mengizinkan Navalny dipindahkan ke salah-satu rumah sakit di Jerman untuk mendapatkan perawatan maksimal.
Baca lebih lajut »
Diduga Diracun, Pemimpin Oposisi Rusia Diterbangkan ke JermanPemimpin oposisi Kremlin Alexei Navalny diterbangkan ke Jerman untuk menerima perawatan medis usai kritis karena dugaan diracun.
Baca lebih lajut »
Obama Opimistis Biden Dapat Selamatkan ASBarack Obama menjagokan mantan wakil presidennya, Joe Biden, sebagai pemimpin AS yang akan menghidupkan kembali demokrasi...
Baca lebih lajut »