Penyusunan Pokok-Pokok Haluan Negara merupakan isu yang sudah muncul sejak 12 tahun lalu, ketika MPR dipimpin Hidayat Nur Wahid dari PKS.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan, jika akhirnya nanti disepakati, proses amandemen terbatas UUD 1945 tak akan menjadi bola liar untuk mengubah pasal-pasal lain. Amandemen juga dijamin tak akan membuka 'kotak pandora' seolah praktik sistem kenegaraan dan pemerintahan akan kembali seperti masa lalu. Bambang antara lain menanggapi isu seolah dalam amandemen akan membahas soal penundaan pemilu agar masa jabatan presiden saat ini bisa diperpanjang beberapa waktu.
"Soal penundaan pemilu, itu nggak dibahas di MPR, tapi oleh pemerintah dan DPR. Harus dideklarasikan ke publik alasannya apa. Misalnya karena krisis, itu harus dibuktikan dengan data-data oleh pemerintah. Tidak bisa MPR tiba-tiba menetapkan pemilu ditunda."Bisa dibunuh semua kita, bisa dibakar gedung ini karena melanggar aturan," papar Bamsoet dalam program Blak-blakan di
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Waketum MPR: Nilai Kebangsaan Kunci Atasi Konflik PapuaPara pemangku kepentingan di pusat dan daerah juga harus konsisten menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada masyarakat Papua.
Baca lebih lajut »
Wakil Ketua MPR: Jangan politisasi kebakaran Lapas TangerangWakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah terkait kebakaranlapastangerang: 'Berlebihan dan tidak elok jika kasus ini dijadikan komoditas politik praktis untuk mengganti jabatan Menkumham'
Baca lebih lajut »
MPR Dinilai Harus Malu karena Ajukan Ide AmandemenWacana amandemen masih menjadi bahan perbincangan. Rocky Gerung menilai wacana ini sebagai bentuk kedunguan dari MPR.
Baca lebih lajut »
Ratusan Paket Bahan Kebutuhan Pokok bagi Warga Terdampak PandemiPenyerahan paket bahan kebutuhan pokok hasil donasi pembaca Kompas terus dilakukan di berbagai wilayah. Diharapkan bantuan itu dapat mengurangi beban warga yang terdampak pandemi Covid-19. DanaKemanusiaanKompas AdadiKompas
Baca lebih lajut »