Pemilik Salon Nekat Buka saat Pandemi Corona, Bantah Hakim hingga Dipenjara dan Denda Rp105 Juta newsupdate
TRIBUNNEWS.COM - Shelley Luther, seorang pemilik salon di Kota Dallas, Texas, Amerika Serikat nekat membuka usaha salonnya di tengah pembatasan akibat pandemi virus corona.
Nasib Luther berakhir di penjara lantaran ia juga menolak minta maaf sudah meremehkan aturan pembatasan sosial di kotanya. Dikutip Tribunnews.com dari foxnews.com, Luther sebenarnya diberi dua pilihan sebagai konsekuensi tindakan nekatnya.Usaha salon dan cukur rambut sebenarnya sudah diberi kesempatan untuk buka nanti pada Jumat .Baca: Mungkinkah Vaksin Virus Corona Tersedia Januari 2021?Shelley Luther, seorang pemilik salon di Kota Dallas, Texas, Amerika Serikat nekat membuka usaha salonnya di tengah pembatasan akibat pandemi virus corona.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Texas akan Mulai Izinkan Buka Salon Hingga Perkantoran |Republika OnlineTexas, AS akan melonggarkan lockdown dengan tetap memberlakukan aturan pembatasan.
Baca lebih lajut »
Ngaku ke Istri Tak Pulang Gegara PSBB, Pria Bugil Tewas di Salon SukabumiSup alias Ri (38) berpamitan ke istrinya untuk berangkat ke Bogor. Bukannya ke Bogor, ia malah menginap di salah satu calon kecantikan di Cibitung, Sukabumi.
Baca lebih lajut »
Menu SUV Murah Jelang Lebaran, Harga Terios NaikDampak dollar Amerika Serikat saat pandemi corona, Daihatsu kerek harga Terios RP 1,5 juta.
Baca lebih lajut »
Suasana Buka Puasa Ramadan Sebelum dan saat Pandemi COVID-19Foto kombinasi yang menunjukan suasana buka puasa Ramadan sebelum dan saat pandemi virus corona atau COVID-19.
Baca lebih lajut »
Palestina Perpanjang Masa Darurat Corona Hingga 5 JuniOtoritas Palestina mengumumkan perpanjangan masa darurat terkait pandemi virus Corona (COVID-19) hingga 5 Juni mendatang.
Baca lebih lajut »
Ketimbang Prakerja, Demokrat Minta Jokowi Tiru BLT era SBYBantuan langsung tunai (BLT) ke masyarakat saat pandemi virus corona lebih dibutuhkan ketimbang program Kartu Prakerja.
Baca lebih lajut »