Kasus kekerasan terhadap balita terjadi di tempat penitipan anak (Daycare) di Depok. Seorang ibu bernama Rizki Dwi Utari (28) bersama suaminya
Seorang ibu bernama Rizki Dwi Utari bersama suaminya melaporkan salah satu pemilik Daycare berinisial MI ke Polres Metro Depok pada Senin karena diduga telah menganiaya anaknya, MK .
"Jadi untuk dugaan tindak pidana kekerasan ini telah kita laporkan itu di tanggal 29 Juli," kata kuasa hukum Rizki Dwi Utari, Leon Maulana Mirza Pasha di KPAI, Jakarta Pusat, Selasa ."Karena kita ketahui bersama bahwa terduga merupakan salah satuSedangkan Rizki Dwi Utari mengaku mendapat informasi adanya dugaan penganiayaan dari salah satu guru, dan terkonfirmasi dari CCTV yang berada di ruangan daycare.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pemilik Daycare Depok Diduga Aniaya Balita Orang Dekat Politikus SenayanKasus kekerasan terhadap balita terjadi di tempat penitipan anak (Daycare) di Depok. Seorang ibu bernama Rizki Dwi Utari (28), bersama suaminya
Baca lebih lajut »
Pemilik Daycare di Depok yang Diduga Aniaya Balita Orang Dekat Politikus SenayanKasus kekerasan terhadap balita terjadi di tempat penitipan anak (Daycare) di Depok. Seorang ibu bernama Rizki Dwi Utari (28) bersama suaminya
Baca lebih lajut »
Sosok Ini Diduga Pemilik WSJ Depok, Sebabkan Selebgram Meninggal Usai Sedot LemakDikutip beberapa sumber, dr Apronso Hutagalung memiliki jabatan Konsultan Manajemen dari WSJ Beauty Skin, terhitung sejak April 2022 silam.
Baca lebih lajut »
Orang Tua Korban Anak Penganiayaan Daycare Di Depok Melapor Ke KPAISang orang tua korban penganiayaan juga sudah melapor ke polisi
Baca lebih lajut »
Kasus Sedot Lemak di Depok, Polisi Periksa Dokter dan Suami Pemilik KlinikPolres Metro Depok belum dapat menyimpulkan penyebab kematian korban yang melakukan sedot lemak.
Baca lebih lajut »
KPK Ungkap Klaim Fiktif BPJS, Dokter hingga Pemilik Rumah Sakit Diduga TerlibatKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap adanya laporan fiktif alias 'phantom billing' pada layanan kesehatan pengguna Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Baca lebih lajut »