'Kita sadari pembangunan di Papua butuh percepatan. Kita kerjakan secara holistik, menuju kearah keadilan sosial di tanah Papua.'
TUDUHAN adanya diskriminasi hukum oleh pemerintah kepada warga asli Papua dinilai seabagai tuduhan yang tidak mendasar. Diplomat Senior Imron Cotan menjelaskan bahwa tuduhan disrkiriminasi hukum kepada warga Papua dibentuk oleh asumsi-asumsi yang tidak mendasar.
"Seluruh jabatan publik di Papua harus diisi oleh orang asli Papua Sementara warga Papua juga bisa menjabat di luar Papua. Jadi sama sekali tidak ada dikriminasi," tutur Imron. Program dana Otonomi Khusus Papua juga terus dilakukan secara afirmatif dan cepat karena akan segera berakhir di tahun 2021. Ia juga mencontohkan persiapan Pekan Olahraga Nasional . Pemerintah membangun venue-venue berkelas dunia.
Hal yang paling penting dari pembangunan di Papua, menurut Wawan adalah pembangunan sumber daya manusia orang asli Papua . Ia menilai, kini kemampuan dan kreativitas warga Papua dalam mengembangkan ekonomi sudah sangat berkembang.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 13 Juni 2020Berikut ini update data kasus Covid-19 untuk provinsi Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat.
Baca lebih lajut »
UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 14 Juni 2020Berikut ini update data kasus Covid-19 untuk provinsi Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat.
Baca lebih lajut »
Ahli: KIta Harus Sadar Diri, Kalau Sakit Jangan Naik Ojek OnlineBaik penumpang dan driver ojek online (ojol), jika sakit wajib berada di rumah. Hal ini untuk menghindari penularan aneka penyakit, termasuk corona.
Baca lebih lajut »
Tuduhan Diskriminasi ke Warga Asli Papua Disebut Tidak Mendasar'Tuduhan perlakuan diskirminasi di Papua di bangun atas dasar asumsi dan ilusi sehingga salah tuduh.'
Baca lebih lajut »
Veronica Koman, pengacara dan aktivis HAM: Membela Papua Butuh Orang Keras Kepala - Tamu - koran.tempo.coPengacara dan aktivis pembela hak asasi manusia untuk Papua, Veronica Koman, kembali ramai dibincangkan setelah mengikuti diskusi PapuanLivesMatter yang diadakan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia di akun YouTube BEM UI, Sabtu pekan lalu.
Baca lebih lajut »
Cara Papua Tekan Penyebaran Virus Corona di Tengah Minimnya Fasilitas KesehatanPemerintah Papua sadar jika mereka minim fasilitas kesehatan. Saat ini hanya ada 202 ruang isolasi di seluruh Papua dengan total 4.275 tenpat tidur
Baca lebih lajut »