Pemerintah Sri Lanka mendesak warganya di luar negeri untuk mengirim uang ke negaranya untuk membantu membeli makanan dan bahan bakar.
Kolombo, Beritasatu.com – Pemerintah Sri Lanka pada Rabu mendesak warganya di luar negeri untuk mengirim uang ke negaranya untuk membantu membeli makanan dan bahan bakar yang sangat dibutuhkan. Hal itu dilakukan, setelah pemerintah mengumumkan default pada utang luar negeri US$ 51 miliar.
Pihak berwenang mengatasi kemarahan publik yang intens dan protes yang penuh semangat menuntut pengunduran diri pemerintah menjelang negosiasi untuk dana talangan Dana Moneter Internasional .Gubernur bank sentral Nandalal Weerasinghe mengatakan, dia membutuhkan warga Sri Lanka di luar negeri untuk"mendukung negara pada saat yang genting ini dengan menyumbangkan devisa yang sangat dibutuhkan".
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Krisis Ekonomi, Perdana Menteri Sri Lanka Minta Warga Setop Unjuk RasaPerdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa menyeru warga mengakhiri protes yang meminta pengunduran dirinya. TempoDunia
Baca lebih lajut »
Krisis Ekonomi yang Miris di Sri LankaKrisis ekonomi menggempur Sri Lanka. Bahkan menjadi yang terparah sejak merdeka dari Inggris pada tahun 1948.
Baca lebih lajut »
Krisis Parah, Sri Lanka Beri Sinyal Gagal Bayar Utang Luar NegeriSri Lanka bakal mengalami gagal bayar utang luar negerinya di tengah krisis ekonomi terburuk selama lebih dari 70 tahun!
Baca lebih lajut »
Sri Lanka Gagal Bayar Utang, Indonesia Masih Aman?Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) mencatat Sri Lanka gagal membayar utang atau default sebesar USD51 miliar.
Baca lebih lajut »
PM Sri Lanka Serukan Diakhirinya ProtesPerdana Menteri Sri Lanka Mahinda Rajapaksa menyerukan diakhirinya protes yang minta pengunduran dirinya karena penanganan krisis ekonomi terburuk di negara itu dalam beberapa dekade. Para pengunjuk rasa terus menduduki pintu masuk kantor presiden untuk hari ketiga, menuntut pengunduran...
Baca lebih lajut »
Perdana Menteri Sri Lanka Minta Pengunjuk Rasa Berhenti Memintanya MundurPM Sri Lanka Sri Lanka Mahinda Rajapaksa, hari Senin, (11/4/2022) menyerukan diakhirinya protes yang meminta pengunduran dirinya atas penanganan krisis ekonomi.
Baca lebih lajut »