Revisi tersebut mengenai aturan ketentuan kelompok masyarakat yang berhak untuk menggunakan JBT Solar dan JBKP Pertalite.
Petugas melayani pendaftaran warga untuk membeli solar dan pertalite di SPBU Giwangan, Yogyakarta, Jumat .
Jakarta - Pemerintah Indonesia saat ini tengah merevisi aturan pembatasan penerima bahan bakar minyak bersubsidi yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 agar penyaluran Pertalite dan Solar agar bisa lebih tepat sasaran. "Pada beleid saat ini, Pertalite belum ada aturannya, sehingga dengan revisi Peraturan Presiden itu penyalurannya akan lebih tepat sasaran," kata Erika.
Kemudian, angkutan umum roda enam sebanyak 200 liter per hari. Sedangkan yang dikecualikan untuk kendaraan pengangkutan hasil kegiatan perkebunan dan pertambangan dengan jumlah roda lebih dari enam.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Daftar Harga BBM Terbaru, Shell Paling MahalHarga bahan bakar minyak (BBM) dengan jenis RON 92 dan 95 atau setara Pertamax terus mengalami kenaikan di SPBU swasta seperti Shell, Vivo dan BP AKR.
Baca lebih lajut »
Jokowi Tanya soal Harga BBM: Kalau Naik, Setuju?'Ini kita masih kuat dan kita berdoa APBN kita masih kuat memberikan subsidi. Kalau sudah tidak kuat mau bagaimana lagi, ya kan?' tutur Jokowi. - Money
Baca lebih lajut »
BI Jabar sebut pembatasan BBM bersubsidi untuk kesehatan fiskal - ANTARA NewsANTARA - Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto mengungkapkan kebijakan pembatasan subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan solar untuk ...
Baca lebih lajut »
Daftar Mobil yang Masih Boleh Beli BBM Pertalite, Punya Anda?Pemerintah dan PT Pertamina (Persero) masih merumuskan kendaraan baik mobil maupun motor yang dilarang membeli BBM subsidi.
Baca lebih lajut »
DPR: Terbebani BBM Subsidi, Pertamina Rugi & Sulit EkspansiKomisi VI: Terbebani BBM Subsidi, Pertamina Rugi & Sulit Ekspansi
Baca lebih lajut »
Perjalanan Harga BBM Subsidi Sejak Era Bung Karno hingga JokowiBBM subsidi sendiri sebenarnya bukan barang baru. Bahkan, keberadaan BBM subsidi ini sudah ada sejak Presiden Pertama Soekarno dan harganya terus berubah.
Baca lebih lajut »