Hingga 23 Mei 2020, Jawa Tengah saja tercatat sudah kedatangan 897.713 pemudik.
Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Transportasi sekaligus Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno menilai, pemerintah telah gagal melarang masyarakat untuk mudik.
Padahal, lanjut Djoko, pengawasan di gerbang kedatangan dan keberangkatan seperti terminal bus, stasiun, pelabuhan penyebrangan dan bandara udara sudah cukup ketat. Kendati demikian, keterbatasan personil juga menghambat pencegahan sehingga masih ada saja yang lolos mudik ke daerah. "Potensi bahaya virus Corona masuk ke desa cukup besar. Oleh sebab itu, benteng terakhir untuk mengawasi orang yang mudik itu adalah Ketua RT tempat tujuan pemudik," jelasnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Rayakan Malam Idul Fitri dengan Muhasabah AkbarLarangan mudik yang ditetapkan pemerintah demi menekan lajunya penderita COVID-19 tidak mengurangi gegap gempita masyarakat...
Baca lebih lajut »
Ada Pesan dari Kolonel Yuri dan Irjen Argo buat Warga yang Sudah Tinggalkan DKIJuru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengimbau masyarakat yang telanjur mudik ke daerah masing-masing tidak kembali ke Jakarta pada masa pandemi. Viruscorona
Baca lebih lajut »
Kesuksesan Implementasi New Normal Ada di Tangan MasyarakatSebab, pemerintah telah memberikan mandat kepada masyarakat untuk menjaga diri masing-masing.
Baca lebih lajut »
Lagu Anti Mudik, Apresiasi untuk Warga yang Tidak Pulang Kampung LebaranDalam lagu ini masyarakat Indonesia diminta untuk berpikir cerdas untuk tidak mudik sehingga pandemi Covid-19 akan cepat berakhir.
Baca lebih lajut »