Pemerintah Diminta Antisipasi Kelangkaan Pangan Akibat Covid-19

Indonesia Berita Berita

Pemerintah Diminta Antisipasi Kelangkaan Pangan Akibat Covid-19
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 tempodotco
  • ⏱ Reading Time:
  • 25 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 13%
  • Publisher: 63%

Teguh menjelaskan FAO telah memberikan peringatan ancaman krisis pangan dunia menyusul wabah Covid-19 dan ancaman kekeringan.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Yayasan Madani Berkelanjutan Muhammad Teguh Surya mengatakan ketahanan pangan nasional perlu digantungkan pada komoditas yang lebih beragam dan seimbang antara komoditas pangan dan perkebunan monokultur skala besar. 'Menggantungkan perekonomian hanya pada industri ekstraktif akan berisiko bagi ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat,' ujar dia dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 18 Juni 2020.

Pernyataan Teguh tersebut menanggapi kesiapan pemerintah Indonesia dalam menjaga ketahanan pangannya saat pandemi Covid 19 dan prediksi kemarau panjang yang akan mengganggu produksi pangan.Teguh menjelaskan FAO telah memberikan peringatan ancaman krisis pangan dunia. Maka negara-negara di dunia mulai mengerem ekspor pangannya untuk mengantisipasinya.'Sejumlah negara juga memprioritaskan kebutuhan pangan dalam negeri dan menahan ekspor pangan ke luar negeri,' kata dia.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

tempodotco /  🏆 12. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

19 Hari Tes Cepat, BIN Temukan 1.300 Positif Covid-19 di Surabaya19 Hari Tes Cepat, BIN Temukan 1.300 Positif Covid-19 di SurabayaBadan Intelijen Negara (BIN) menemukan lebih dari 1.300 kasus positif Covid-19 selama 19 hari pelaksanaan tes cepat massal di Surabaya
Baca lebih lajut »

Hingga 18 Juni, Pemerintah Telah Periksa 580.522 Spesimen Terkait Covid-19Hingga 18 Juni, Pemerintah Telah Periksa 580.522 Spesimen Terkait Covid-19'Hari ini telah 20.650 spesimen yang kita periksa. Sehingga total yang kita periksa sampai dengan hari ini akumulasi adalah 580.522 spesimen,'
Baca lebih lajut »

3 Karyawan Mitra 10 Bogor Positif Covid-19, Puluhan Orang Jadi ODP hingga Toko Diminta Tutup3 Karyawan Mitra 10 Bogor Positif Covid-19, Puluhan Orang Jadi ODP hingga Toko Diminta TutupSebanyak tiga orang karyawan yang bekerja di toko bahan bangunan Mitra 10, Jalan Raya Sholeh Iskandar, dinyatakan terinfeksi Covid-19.
Baca lebih lajut »

Menko PMK: Pemerintah Dukung Pengembangan Obat COVID-19 UnairMenko PMK: Pemerintah Dukung Pengembangan Obat COVID-19 UnairMenko PMK berharap agar pengembangan obat COVID-19 dalam negeri bisa menjadi kontribusi nyata dalam penanganan pandemi ini
Baca lebih lajut »

Cegah COVID-19, Pemerintah Ingin Direct Flight ke Jakarta-BaliCegah COVID-19, Pemerintah Ingin Direct Flight ke Jakarta-BaliUntuk mengurangi penyebaran virus Corona pemerintah tengah mendorong penerbangan langsung ke Jakarta atau tempat wisata seperti Bali dari negara lain. Ini kata Kemenparekraf: PenerbanganLangsung via detikTravel
Baca lebih lajut »

Karyawan Mitra 10 Bogor diminta tes COVID-19 setelah 3 positifKaryawan Mitra 10 Bogor diminta tes COVID-19 setelah 3 positifGugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bogor meminta manajemen dan karyawan Toko Mitra 10 Kota Bogor menjalani tes cepat maupun tes usap ...
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-27 23:21:51