Alat tes reagen corona sedang dalam perjalanan dari Korea Selatan ke Jakarta.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah kembali mendatangkan alat tes reagen dari luar negeri. Sebanyak 15 ribu alat tes reagen untuk virus corona pun saat ini sedang dalam perjalanan dari Korea Selatan ke Jakarta. Baca Juga Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, gugus tugas penanganan virus corona terus berusaha untuk mendapatkan alat tes reagen karena alat ini direbutkan oleh seluruh negara terdampak.
Sedangkan pada 24 April mendatang, pemerintah juga berharap dapat mendatangkan kembali 400 ribu alat tes reagen ini. Yurianto mengatakan, sebanyak 10 ribu alat tes reagen sebelumnya telah didapatkan pada 16 April. Setelah alat tes reagen ini tiba di Tanah Air, pemerintah akan segera mendistribusikannya ke seluruh laboratorium yang mampu dan memenuhi syarat untuk melakukan pemeriksaan. Sehingga pengujian sampel virus corona pun dapat dilakukan secara masif.
"Pemeriksaan ini butuh reagen dan alat tertentu yang sampai saat ini harus kami datangkan dari negara lain," ucapnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Stok Reagen Sukar Digapai, Target Jokowi Bisa Sulit TercapaiPemerintah menyampaikan terdapat beberapa laboratorium yang menghentikan aktivitas tes virus Corona karena habisnya reagen.
Baca lebih lajut »
Virus corona: Mengapa negara yang dipimpin perempuan kerap merespons wabah Covid-19 lebih baik? - Tribunnews.comVirus corona: Mengapa Negara yang Dipimpin Perempuan Kerap Merespons Covid-19 Lebih Baik? via tribunnews
Baca lebih lajut »
Gelar Kompetisi Dakwah di Bulan Ramadan, Indosiar Terapkan Konsep Berdakwah dari Rumah - Tribunnews.comMasing-masing peserta berdakwah dari rumah sebagai dukungan terhadap pemerintah memutus rantai penularan virus corona.
Baca lebih lajut »
Lembaga HAM Soroti Respons Pemerintah di ASEAN Atasi Corona |Republika OnlineAda negara yang kurang transparan dan membatasi akses publik pada informasi.
Baca lebih lajut »