China menunjukkan kesediaan untuk bernegosiasi dengan AS agar TikTok tetap beroperasi di negara tersebut, setelah ada opsi baru yang ditawarkan Presiden Donald Trump.
China dikabarkan bersedia melakukan kesepakatan dengan pemerintah Amerika Serikat untuk memastikan TikTok tetap beroperasi di negara tersebut.
Alih-alih TikTok sepenuhnya dijual ke perusahaan Amerika Serikat, Donald menambahkan, opsi pembelian dilakukan dengan patungan antara pemilik saat ini , dan pemilik baru.'Jika menyangkut tindakan seperti operasi dan akuisisi bisnis, kami percaya bahwa itu harus diputuskan secara independen oleh perusahaan sesuai dengan prinsip pasar,' tutur juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning.
Di sisi lain, Presiden Donald Trump telah menandatangani serangkaian perintah eksekutif, salah satunya penangguhan sementara undang-undang yang melarang TikTok di Amerika Serikat.
Induk perusahaan TikTok, ByteDance, sebelumnya telah melakukan upaya bertahun-tahun untuk memindahkan data pengguna AS ke server yang di-hosting oleh Oracle. Layanan dipulihkan secara bertahap setelah Donald Trump berjanji untuk menandatangani perintah eksekutif untuk menangguhkan undang-undang tersebut setelah ia dilantik pada Senin .
Pemerintah China Donald Trump Tiktok Pemblokiran Tiktok Amerika Serikat Tiktok Diblokir Amerika Serikat As Bytedance
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pengguna TikTok AS Pindah Aplikasi, 'Buka Les' Bahasa Inggris buat Warga ChinaRencana pemblokiran TikTok di AS memicu pengguna beralih ke RedNote. Interaksi lintas budaya ini memperkaya pembelajaran Bahasa Inggris dan matematika.
Baca lebih lajut »
Alasan AS Blokir Aplikasi TikTok, Apa yang Bakal Terjadi Selanjutnya?Pemerintah Amerika Serikat resmi memblokir media sosial asal China, TikTok mulai Minggu (19/1/2025)
Baca lebih lajut »
Trump Terbuka Menunda Larangan TikTokUndang-undang yang melarang aplikasi media sosial TikTok di Amerika Serikat akan mulai berlaku pada hari Minggu (19/1). Namun, pemerintah Presiden terpilih Donald Trump mengisyaratkan kesediaannya untuk menunda penerapannya. Trump dikabarkan sedang mempertimbangkan mengeluarkan perintah eksekutif yang akan melindungi TikTok, dan anggota Kongres Mike Waltz mengatakan bahwa presiden terpilih memiliki beberapa opsi untuk menunda undang-undang tersebut. Langkah ini diambil menyusul laporan yang menyatakan bahwa Trump dan ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di China, tengah membahas kemungkinan penjualan TikTok ke perusahaan non-China.
Baca lebih lajut »
Tiktok Tutup di AS: Pencekalan Berbalas Migrasi ke Aplikasi ChinaTiktok bersiap tutup di AS Minggu (19/1/2025) menyusul perintah pemerintah AS untuk mencekal aplikasi tersebut. Namun, keputusan ini justru mendorong warga AS beralih ke aplikasi Red Note dan Lemon8, aplikasi sejenis buatan China. Pencekalan Tiktok dipicu kekhawatiran data warga AS dicuri oleh perusahaan induknya, Byte Dance, dan diserahkan ke pemerintah China. Meskipun ada tawaran pembelian Tiktok, termasuk dari miliarder Kanada Kevin O'Leary, prosesnya belum membuahkan hasil. Warga AS yang berkali-kali menyatakan tidak peduli dengan akses data mereka ke pemerintah China, mulai beralih ke media sosial buatan China yang berpotensi dihadapi ancaman pencekalan serupa.
Baca lebih lajut »
Presiden Buka Peluang Pemda Dukung MBG, Zakat Bukan untuk Program PemerintahPresiden Joko Widodo membuka peluang bagi pemerintah daerah untuk ikut membiayai program Makan Bergizi Gratis (MBG). Selain itu, terdapat usulan agar dana zakat digunakan untuk menambah anggaran MBG, namun Kepala Staf Kepresidenan menegaskan bahwa tujuan zakat bukanlah untuk program pemerintah.
Baca lebih lajut »
Pemerintah Buka Opsi Impor Gandum buat Pakan TernakPemerintah membuka opsi untuk mengganti jagung dengan gandum impor untuk pakan ternak. Hal ini dilakukan untuk menutupi kekurangan jagung pakan ternak.
Baca lebih lajut »