IA-CEPA berpotensi menyebabkan lonjakan volume impor yang berdampak pada defisit perdagangan. KoranTempo
JAKARTA – Direktur Kepabeanan Internasional & Antar-Lembaga Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Syarif Hidayat, mengatakan Perjanjian Kemitraan Komprehensif Indonesia-Australia bertujuan untuk meningkatkan perdagangan kedua negara. Meski begitu, pemerintah akan menerapkan tarif preferensi untuk mengawasi importasi dari Australia.
"Dalam PMK tersebut diatur bahwa, untuk mendapatkan tarif preferensi, importir harus menyampaikan surat keterangan asal dari Australia yang menyatakan bahwa produk yang diimpor adalah barang yang berasal dari Australia," ujar Syarif kepada Tempo, kemarin. Syarif mengatakan perjanjian IA-CEPA bersifat resiprokal, artinya pembukaan akses pasar tidak hanya untuk produk Australia ke Indonesia, tapi juga sebaliknya dari Indonesia ke Australia. Dengan adanya penerapan tarif nol persen bagi produk Indonesia, Syarif yakin tarif tersebut berpotensi bisa meningkatkan produk ekspornya.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani, mengatakan IA-CEPA membuat Australia punya akses bebas dalam penetrasi pasar Indonesia. Pemerintah harus mendorong reformasi kebijakan ekonomi nasional agar pelaku usaha nasional lebih efisien, produktif, dan berdaya saing dalam menghadapi persaingan dagang. “Kalau tidak, akan kalah bersaing iklim usaha dan investasi dalam negeri saat ini, sangat tidak efisien,” ujarnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pemerintah Batasi Kuota Produk Impor dari AustraliaPemerintah akan menerapkan tarif preferensi untuk mengawasi produk impor dari Australia.
Baca lebih lajut »
Selandia Baru Batasi Kepulangan Warga NegaraSelandia Baru telah sukses menjalani 67 hari tanpa kasus baru covid-19 dan 22 kasus yang masih aktif ditangani di fasilitas karantina untuk warga Selandia Baru yang kembali dari luar negeri.
Baca lebih lajut »
Jalur Pendakian Gunung Lawu Masih Dibuka, Pengelola Batasi Jumlah Pendaki - Tribun TravelJalur pendakian Gunung Lawu masih dibuka sampai jumlah pendaki membludak, kini pihak pengelola batasi kuota pendaki tiap hari.
Baca lebih lajut »
Pemerintah Dorong Importir Serap Gula Petani - Ekonomi dan Bisnis - koran.tempo.coHarga pembelian gula dipatok Rp 11.200 per kilogram.
Baca lebih lajut »
Bank Syariah BUMN Genjot Target 2020 - Ekonomi dan Bisnis - koran.tempo.co
Baca lebih lajut »
Relokasi Investasi Asing Difokuskan di Jawa Tengah - Ekonomi dan Bisnis - koran.tempo.co
Baca lebih lajut »