Pemerasan WNA: Negara Dikecam, Birokrasi Dipertanyakan

News Berita

Pemerasan WNA: Negara Dikecam, Birokrasi Dipertanyakan
PEMERASANWNAKEDUTESAN TIONGKOK
  • 📰 mediaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 180 sec. here
  • 10 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 96%
  • Publisher: 92%

Kasus pemerasan terhadap warga negara asing (WNA) di Indonesia kembali mengemuka dan menuai kecaman. Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok melaporkan kasus pemerasan terhadap warga negaranya oleh petugas imigrasi Bandara Soekarno-Hatta. Aksi ini mengungkap kebirokasi buruk yang terus membayangi Indonesia.

AKSI pemerasan yang dilakukan aparat di Indonesia kiranya sudah sedemikian akut dan meresahkan. Kelasnya bukan lagi sekadar mempermalukan institusi, melainkan bikin malu negara. Disebut begitu lantaran pihak yang diperas alias korban pemerasan ialah warga negara asing ( WNA ). Sungguh sebuah tamparan bagi pemerintah yang mengeklaim diri tengah berusaha keras menguatkan reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi.

Tamparan pertama datang beberapa waktu lalu ketika terungkap kasus dugaan pemerasan oleh anggota kepolisian terhadap warga negara Malaysia yang datang menonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 di JI Expo, Kemayoran, Jakarta. Mereka, para turis Malaysia itu, diperas dengan modus ancaman tuduhan penyalahgunaan narkoba. Ujung-ujungnya mereka dimintai uang tebusan dengan nilai total hingga miliaran rupiah. Belum juga tuntas penanganan kasus tersebut di kepolisian, muncul lagi berita yang tak kalah memalukan. Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok di Indonesia belum lama ini mengirimkan surat kepada Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri serta Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, yang isinya menyebutkan sejumlah warga negara mereka menjadi korban pemerasan oleh petugas imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.Pihak Kedubes Tiongkok menjelaskan daftar kasus pemerasan yang mereka laporkan itu terjadi selama setahun terakhir, yakni dari Februari 2024 hingga Januari 2025. Saat ini, mereka mengaku telah menyelesaikan sedikitnya 44 kasus pemerasan, dengan total uang sekitar Rp32.750.000 yang dikembalikan kepada lebih dari 60 warga negara Tiongkok. Aksi peras-memeras, suap-menyuap, sogok-menyogok, sesungguhnya telah menjadi 'tabiat buruk' di Indonesia. Publik dalam negeri sudah sangat paham dengan hal itu. Semua urusan birokrasi bisa dibuat jadi mudah dan lancar apabila ada uang sogokan untuk aparat atau petugas yang mengurusnya. Pun sebaliknya, dalam kasus-kasus tertentu, aparat memeras rakyatnya dengan segudang dalih. Maka, dalam urusan itu, sejatinya nama negara sudah buruk di mata rakyatnya sendiri. Kini, dengan adanya pemerasan terhadap WNA, bahkan Kedubes Tiongkok sampai mengirimkan surat pengaduan, mau tidak mau, kisah kebobrokan birokrasi itu kian menyebar ke luar. Negara dipermalukan. Harga diri bangsa dicoreng di mata dunia internasional. Mereka yang selama ini mungkin hanya samar-samar mendengar tentang maraknya aksi pemerasan dan pungutan liar di Indonesia, kini seolah mendapat konfirmasi bahwa hal tersebut nyata adanya.Lalu, apa hukuman bagi orang, oknum, atau pihak yang telah membuat negara malu semalu-malunya itu? Biar impas, jelas mesti dihukum seberat-beratnya. Kasus itu tak cukup berhenti atau dianggap sebagai pelanggaran etik atau pelanggaran administrasi semata. Pelaku tindak pemerasan, penyuapan, pungli, apalagi aksi itu sampai mempermalukan Republik, harus dipidana. Kita hargai langkah Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan yang langsung mencopot sejumlah petugas imigrasi Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai buntut pemerasan terhadap WNA asal Tiongkok tersebut. Namun, kita juga mengingatkan agar langkah internalisasi terhadap pelaku kasus pemerasan itu tidak dijadikan upaya institusi demi melindungi dan menjauhkan petugas dari proses pidana. Selain itu, dalam surat Kedubes Tiongkok kepada Kemenlu RI disebutkan pula bahwa 44 kasus pemerasan yang mereka laporkan hanyalah puncak gunung es. Mereka meyakini lebih banyak lagi warga negara Tiongkok yang diperas tapi tidak mengajukan pengaduan karena jadwal yang ketat atau takut akan pembalasan saat masuk di masa mendatang. Karena itu, pembenahan menyeluruh harus dilakukan pemerintah. Tak hanya bersih-bersih aparat lancung, tapi juga penyempurnaan sistem dan infrastruktur keimigrasian guna menutup semua celah yang bisa dimanfaatkan untuk terjadinya suatu pelanggaran dan kejahatan. Semua langkah itu mesti dilakukan simultan dengan segera jika negara ini tidak mau terus-menerus dipermalukan

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

mediaindonesia /  🏆 2. in İD

PEMERASAN WNA KEDUTESAN TIONGKOK BIROKRASI KECAMAN INDONESIA

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Kasus Pemerasan DWP 2024: WNA Malaysia Mengadu ke Polisi IndonesiaKasus Pemerasan DWP 2024: WNA Malaysia Mengadu ke Polisi IndonesiaSeorang Warga Negara Malaysia (WNM) menjadi korban pemerasan saat menghadiri konser musik Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024. Ia dan beberapa teman ditangkap dan diminta membayar sejumlah uang besar untuk dibebaskan.
Baca lebih lajut »

Heboh Pemerasan WNA Saat DWP, Pengamat Intelijen: Sudah Ditangani ProfesionalHeboh Pemerasan WNA Saat DWP, Pengamat Intelijen: Sudah Ditangani ProfesionalBerita Heboh Pemerasan WNA Saat DWP, Pengamat Intelijen: Sudah Ditangani Profesional terbaru hari ini 2025-01-10 15:30:10 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »

Kepulauan Seychelles: Negara Kecil yang Jadi Persaingan Negara-negara AdidayaKepulauan Seychelles: Negara Kecil yang Jadi Persaingan Negara-negara AdidayaNegara kepulauan Seychelles yang terletak di lepas pantai timur Afrika, menjadi persaingan antara negara-negara adidaya. China telah melakukan terobosan diplomatik selama bertahun-tahun, sementara AS mulai meninjau kembali hubungannya dengan negara kepulauan yang strategis di Samudra Hindia itu.
Baca lebih lajut »

Prabowo Ingin Indonesia dan Malaysia Sinergikan Negara-Negara Asia LainnyaPrabowo Ingin Indonesia dan Malaysia Sinergikan Negara-Negara Asia LainnyaJPNN.com : Presiden Prabowo Subianto menyoroti banyaknya tantangan geopolitik yang penuh ketegangan.
Baca lebih lajut »

Kedubes China: 44 Kasus Pemerasan di Bandara Indonesia Libatkan Warga ChinaKedubes China: 44 Kasus Pemerasan di Bandara Indonesia Libatkan Warga ChinaKedubes China mengungkap adanya 44 kasus pemerasan di bandara Indonesia yang melibatkan warga China dalam setahun terakhir. Kasus-kasus ini diduga terjadi di berbagai bandara besar di Indonesia, menunjukkan adanya pola pemerkosaan yang perlu ditangani dengan serius. Kedubes China menegaskan komitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam memerangi kasus-kasus kejahatan ini dan melindungi kepentingan warga negara China. Mereka juga meminta agar semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan bandara yang aman dan nyaman bagi seluruh penumpang.
Baca lebih lajut »

Coreng Muka Indonesia di Mata Dunia Internasional, Polri Diminta Tindak Tegas Kasus Pemerasan Penonton DWPCoreng Muka Indonesia di Mata Dunia Internasional, Polri Diminta Tindak Tegas Kasus Pemerasan Penonton DWPBerita Coreng Muka Indonesia di Mata Dunia Internasional, Polri Diminta Tindak Tegas Kasus Pemerasan Penonton DWP terbaru hari ini 2025-01-06 19:23:28 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-16 07:27:28