Sejumlah warga negara Malaysia menjadi korban pemerasan uang dengan modus razia narkoba di event musik Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024. Mereka dibohongi bahwa mereka positif narkoba dan harus membayar uang untuk dibebaskan. Kasus ini kini sedang diselidiki oleh Komisi Kode Etik Polri (KKEP) dan Kompolnas.
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa warga negara Malaysia menjadi korban pemerasan uang dengan modus razia narkoba di event musik Djakarta Warehouse Project atau DWP 2024 yang berlangsung di Jakarta International Expo (JIExpo) pada 13 hingga 15 Desember 2024. Warga Negara Malaysia Amir Mansor (29 tahun) serta delapan rekannya menjadi korban atas tindakan pemerasan yang dilakukan oleh oknum polisi. Polisi memboyong mereka dari JIExpo ke Polda Metro Jaya pada 13 Desember 2024 malam.
'Kami dibawa ke kantor polisi Polda Metro Jaya, lalu di cek urine. Ada kalangan kami yang positif ada yang negatif. Tapi tidak ada narkoba di tangan kami, kami konsumsi di Malaysia, tidak konsumsi langsung,' kata Amir saat dihubungi pada Jumat malam, 3 Januari 2025. Usai tes urine, Amir bercerita polisi langsung menyita HP-nya dan delapan rekannya. 'Kami tidak bisa buat panggilan apa pun, tidak bisa hubungi lawyer sendiri, tidak bisa call juga dengan embassy,' ucap dia. Karena sudah tidak ada lagi akses komunikasi, Amir dan rekannya bertanya cara agar bisa bebas. Seorang polisi mengatakan agar mereka membayar uang Rp 800 juta. “Kami tanya bagaimana mau keluar? Polisi cakap (berbicara) kalau mau keluar perlu bayar Rp 800 juta,' tuturnya. Merasa terlalu besar, Amir dan kawan-kawan bernegosiasi dan membayar dengan nominal yang disepakati yakni RM 100 ribu atau senilai Rp 360 juta. Ternyata, polisi meminta Amir agar mentransfer duit pemerasan itu ke rekening pengacara yang diklaim dari pihak Polda Metro Jaya. 'Yang memeras dan meminta uang adalah lawyer (pengacara). Lawyer-nya saya ingat namanya Ario Tarigan dengan Martin Abraham Barus. Jadi uang yang kami transfer itu masuk ke personal account Martin Abraham Barus,' ujar Amir. Amir dan delapan rekannya ditahan sejak 13 Desember 2024 malam dan bebas pada 15 Desember 2024 siang. Tempo sudah mencoba mengkonfirmasi Ario Tarigan melalui WhatsApp pada Kamis, 8 Januari 2024. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada respons dari Ario Tarigan untuk menjawab konfirmasi perihal keterlibatan dia dan rekannya Martin Abraham Barus. Tempo juga sudah mengecek akun instagram pribadi Martin Abraham Barus yakni @baruzz.martin. Namun akun tersebut sudah tidak bisa lagi ditemukan. Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Choirul Anam mengatakan dalam sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) kasus pemerasan penonton DWP 2024 nantinya juga akan memeriksa pihak yang berasal dari non-kepolisian. 'Semua yang terlibat di luar kepolisian, mau jadi saksi, mau jadi yang lain, yang masuk di rangkaian peristiwa itu diperiksa,' kata Anam saat ditemui di Polda Metro Jaya pada Jumat, 10 Januari 2024
PEMERASAN DWP 2024 WARGA NEGARA MALAYSIA OKNUM POLISI POLDA METRO JAYA
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
45 Warga Malaysia Jadi Korban Pemerasan Oknum Polisi di DWP 2024Polri akan menggelar sidang etik pekan depan terhadap 18 oknum anggotanya yang terlibat dalam kasus pemerasan terhadap 45 warga negara Malaysia dalam acara Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024.
Baca lebih lajut »
Komika Gilang Bhaskara Dukung Pengungkapan Praktik Pemerasan Oknum Polisi terhadap Warga Malaysia di DWP 2024Sebuah cerita viral tentang pemerasan oleh oknum polisi terhadap warga negara Malaysia selama konser DWP 2024 mendapat dukungan dari komika Gilang Bhaskara. Ia menekankan sulitnya warga Indonesia melaporkan praktik korupsi karena UU ITE.
Baca lebih lajut »
Polri Tangkap 18 Polisi yang Diduga Terlibat Pemerasan WNA Malaysia di DWP 2024Propam Polri amankan 18 anggota Polisi yang diduga terlibat dalam dugaan pemerasan terhadap WNA Malaysia saat menghadiri konser DWP 2024
Baca lebih lajut »
18 Anggota Polisi Diperiksa Propam Terkait Dugaan Pemerasan WN Malaysia di DWP 2024POLISI mengamankan 18 personelnya yang diduga terlibat pemerasan warga negara WN Malaysia saat menonton gelaran DWP 2024
Baca lebih lajut »
Sorotan Media Asing terhadap Pemerasan Polisi kepada WN Malaysia Penonton DWP 2024Kasus pemerasan yang dilakukan polisi terhadap WN Malaysia mendapatkan sorotan dari berbagai media asing. Apa kata mereka?
Baca lebih lajut »
DWP 2024 Diprotes Akibat Kasus Pemerasan Polisi Terhadap WN MalaysiaKonser DWP 2024 di Jakarta menjadi sorotan setelah ratusan penonton dari Malaysia melaporkan mengalami pemerasan oleh polisi. Korban menuntut kompensasi dan meminta penyelidikan atas kasus ini. Ismaya Live, selaku promotor, menyampaikan penyesalan dan berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini.
Baca lebih lajut »