Sejumlah pemegang saham UnitedHealth Group mengajukan permintaan agar perusahaan menyiapkan laporan mengenai biaya dan dampak kesehatan publik terkait praktik penolakan layanan kesehatan.
Perusahaan asuransi UnitedHealth didesak agar siapkan laporan mengenai biaya dan dampak kesehatan publik terkait praktik penolakan layanan kesehatan. Sejumlah pemegang saham UnitedHealth Group pada Rabu (8/1) mengatakan mereka mengajukan permintaan agar perusahaan menyiapkan laporan mengenai biaya dan dampak kesehatan publik terkait “praktik yang membatasi atau menunda akses ke layanan kesehatan.
” Jika proposal tersebut lolos untuk pemungutan suara dalam rapat tahunan perusahaan, hal ini akan memunculkan isu sensitif, terutama setelah seorang eksekutif senior ditembak di Manhattan bulan lalu. Seorang juru bicara UnitedHealth mengatakan perusahaan akan menanggapi proposal pemegang saham untuk pernyataan proksi 2025 setelah dokumen yang menjadi agenda rapat tahunan itu diajukan. Jadwal rapat tahunan belum ditentukan. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan merilis pernyataan proksi pada April sebelum rapat tahunan yang biasanya digelar pada Juni. Kelompok yang mengajukan resolusi ini mencakup organisasi keagamaan yang dipimpin oleh Sisters of the Holy Names of Jesus and Mary of Quebec, serta Trillium Asset Management. Mereka mengusulkan diadakannya analisis mengenai bagaimana proses persetujuan awal, yakni persetujuan yang diwajibkan oleh perusahaan asuransi sebelum pasien bisa menerima perawatan medis, serta penolakan layanan medis yang bisa mengakibatkan pasien tidak mendapat perawatan. “Pola penundaan dan penolakan layanan medis penting yang dilakukan UnitedHealth dan perusahaan asuransi lain merugikan lebih dari sekadar pasien itu sendiri,” kata Wendell Potter, presiden Center for Health & Democracy sekaligus mantan eksekutif Cigna dalam pernyataan yang dikirim oleh Interfaith Center on Corporate Responsibility sebagai dukungan atas resolusi tersebut. UnitedHealth mengoperasikan perusahaan asuransi kesehatan terbesar di Amerika Serikat, UnitedHealthcare, serta pengelola manfaat farmasi Optum dan berbagai praktik medi
ASURANSI KESEHATAN UNITEDHEALTH PENOLAKAN LAYANAN PEMEGANG SAHAM KESEHATAN PUBLIK
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Smartfren Resmi Bubar Pasca Merger, 94 Saham FREN Dihargai 1 Saham EXCLRasio konversi saham yang kurang menguntungkan bagi pemegang saham minoritas FREN menjadi salah satu sorotan.
Baca lebih lajut »
Oknum Penyidik Diduga Fasilitasi Masuknya Pemegang Saham Baru di PT ASM & Rugikan Ahli WarisJPNN.com : PT ASM adalah anak usaha PT Harum Resources (HR) milik almarhum Irawan Tanto, suami dari Julia Santoso dan ayah dari 4 anak yang merupakan ahli wa
Baca lebih lajut »
XL dan Smartfren Merger, Bagaimana Nasib Pemegang Saham?Para pemegang saham FREN otomatis akan dikonversi ke EXCL usai langkah merger dilakukan.
Baca lebih lajut »
Beri Kado HUT ke-129 untuk Pemegang Saham, BRI Bagikan Dividen Interim Sebesar Rp20,46 TriliunPembagian dividen interim ini mencerminkan kinerja BRI yang sehat.
Baca lebih lajut »
Beri Kado HUT Ke-129 Untuk Pemegang Saham, BRI Bagikan Dividen Interim Sebesar Rp20,46 triliunBRI dengan bangga mengumumkan pembagian dividen interim kepada pemegang saham sebagai bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-129 yang jatuh pada 16 Desember 2024.
Baca lebih lajut »
HUT ke-129, BRI Tebar Kado Dividen Interim Rp 20,46 Triliun ke Pemegang SahamDirektur Utama BRI Sunarso menuturkan, pembagian dividen interim ini mencerminkan kinerja BRI yang sehat, serta apresiasi BRI kepada para pemegang saham.
Baca lebih lajut »