Tradisi sebenarnya tidak bersifat statis. Perjumpaan dengan lapisan-lapisan peradaban melahirkan kebudayaan hibrida.
Sekolah Pedalangan Wayang Sasak bersama WaftLab menampilkan pertunjukan wayang bertajuk"Pertale Gumi" atau Dunia Dalam Lipatan" dalam rangkaian Festival Komunitas Seni Media 2023 : Tanah Dialektika di Taman Budaya Nusa Tenggara Barat di Mataram, Senin malam. Pertunjukan itu mengolaborasikan wayang tradisi dan wayang modern menggunakan kecerdasan buatan menjadi tontotan yang menarik dan diapresiasi penonton.
Dia yakin, dengan cara ini sebagian seni tradisi akan mampu beradaptasi dan selalu terbarukan."Meski tidak jarang pembaruan seperti ini melahirkan kegelisahan untuk memahami batas antara seni modern dan seni tradisi," ujar Hilmar, Rabu , di Jakarta. ”Kami mendiskusikan bagaimana caranya membuat pertunjukan yang bisa disukai. Kami mencoba mempertemukan wayang tradisi dengan wayang modern sehingga penonton bisa merasakan pengalaman menonton yang menyenangkan,” kata Fikong.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tradisi Terpinggirkannya Seniman TradisiArus modernisasi dan globalisasi menjadi tantangan bagi seniman tradisi di tengah perannya yang dinilai penting dalam menjaga kelestarian kesenian tradisi.
Baca lebih lajut »
Seni Tradisi, Riwayatmu KiniSeni tradisi yang mengakar dalam kehidupan masyarakat berfungsi sebagai hiburan sekaligus transfer nilai-nilai dari generasi lama ke generasi baru. Namun, nasib seni ini kian tak menentu di tengah kehidupan modern.
Baca lebih lajut »
Pewarisan Menjaga Seni Tradisi Tetap HidupSeni tradisi bisa tetap hidup di masyarakat jika ada yang mewarisinya. Agar pewarisan berjalan, seni tradisi perlu didekatkan ke generasi masa kini.
Baca lebih lajut »
Nasib Seni Tradisi Mesti DiperjuangkanMayoritas masyarakat menginginkan seni tradisi yang masih ada, dipertahankan. Namun, upaya untuk mempertahankan seni tradisi memang tidak mudah.
Baca lebih lajut »
Seribu Akal di Media SosialSeni tradisi harus lentur sehingga tak mudah patah dan mati terbentur zaman.
Baca lebih lajut »