Pemantauan masyarakat sipil menunjukkan partisipasi pemilih yang rendah dalam Pilkada 2024. Partisipasi ini dianggap perlu dievaluasi oleh pengamat dan ahli pemilu.
JAKARTA, KOMPAS – Hasil pemantauan masyarakat sipil terhadap pelaksanaan pemungutan suara Pilkada 2024 pada Rabu menunjukkan partisipasi pemilih yang rendah. Sejumlah pengamat dan ahli pemilu menilai, pelaksanaan Pilkada 2024 yang berdekatan dengan Pemilu 2024 harus dievaluasi guna memastikan masyarakat lebih tertarik menggunakan hak pilihnya dalam ajang pemilihan selanjutnya.
Di Pilkada Surabaya, pasangan petahana Eri Cahyadi-Armuji diprediksi menang telak atas kotak kosong. Namun, kemenangan Wali Kota Surabaya-Wakil Wali Kota Surabaya terasa hambar karena partisipasi publik dalam pemungutan suara pada Rabu tergolong rendah di kisaran 55 persen petang, Komisi Pemilihan Umum belum merilis tingkat partisipasi masyarakat di Pilkada 2024. Ketika dikonfirmasi, Ketua KPU Mochammad Afifudin hanya mengatakan tingkat partisipasi masyarakat akan segera diumumkan kepada publik.
Pelaksanaan sosialisasi kedua ajang demokrasi itu, misalnya, harus ditinjau ulang. ”Dengan jadwal kegiatan KPU hingga KPU daerah yang sangat padat pada kegiatan Pemilu 2024, tampaknya persiapan pilkada kurang optimal, terutama terkait dengan sosialisasi pemilih,” kata Arfianto di Jakarta, Kamis . Menurut Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi , secara keseluruhan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 cenderung berada pada tren positif.
”Angka ini menunjukkan perlunya upaya lebih keras dari penyelenggara pemilu dan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran politik masyarakat,” kata Wakil Manager Pendidikan Pemilih JPPR Guslan Batalipu di Jakarta, Kamis .Tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 di Sumatera Barat juga relatif rendah dibandingkan dengan Pilpres 2024. Tingkat partisipasi pemilih di daerah ini sekitar hanya separuh dari daftar pemilih tetap .
Ia juga menyoroti fenomena calon kepala daerah yang mencalonkan diri di wilayah yang bukan tempat asalnya, seperti calon di Jakarta yang sebelumnya berasal dari daerah lain. ”Kondisi ini membuat pemilih sulit merasa terhubung dengan calon karena mereka tidak mengenal atau merasa calon tersebut kurang memahami kebutuhan masyarakat lokal,” ujarnya.
Pilkada 2024 Pemilih Partisipasi Rendah JPPR Guslan Batalipu
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jadwal Lengkap Pilkada 2024, Putaran Kedua Hingga PelantikanJadwal pemilu pilkada 2024, putaran kedua pilkada 2024 dan pelantikan pilkada 2024.
Baca lebih lajut »
Target Partisipasi Pemilih Pilkada Trenggalek MelambungJPNN.com : Target partisipasi pemilih Pilkada Trenggalek 2024 jauh melambung melampaui partisipasi pada penyelenggaraan pilkada sebelumnya.
Baca lebih lajut »
H-7 Pilkada 2024 Serentak: Bawaslu Jatim Usut Kasus Pembacokan Terkait Pilkada Sampang 2024Di sisi lain, Bagja mengakui Sampang termasuk salah satu daerah yang paling rawan dalam Pilkada 2024
Baca lebih lajut »
Rusuh Debat Pilkada 2024: Lempar Botol Usai Debat Pilkada Sumut dan Bentrokan di Debat Pilkada SulselSejumlah kericuhan mewarnai debat di Pilkada 2024. Teranyar, cekcok pecah dalam debat kedua Pilkada Sumut dan debat di Pilkada Sulsel.
Baca lebih lajut »
Pilkada 2024: Mengapa Yogyakarta tidak gelar pilkada gubernur – Perlukah perdebatan pilkada langsung di Yogya dibuka kembali?“Mungkin sebagian besar orang Jogja yang dewasa kadang terjebak pada romantisasi cerita masa lalu tentang kesultanan yang orang-orangnya sangat membumi,' kata seorang warga Yogya.
Baca lebih lajut »
Kapan Pengumuman Hasil Pilkada 2024? Ini Jadwal Resminya dari KPUHasil resmi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024 tingkat provinsi akan diumumkan pada 15 Desember 2024.
Baca lebih lajut »