Cakupan sertifikasi halal produk makanan Indonesia jauh lebih rendah dari Malaysia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Industri Halal FEB UI, Banu Muhammad, mengatakan, potensi besar industri halal nasional belum dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para pemain lokal. Industri halal justru lebih banyak dikuasai oleh perusahaan multinasional yang banyak berasal dari negara non-Muslim.
Banu mengatakan, dibandingkan Malaysia, cakupan sertifikasi halal produk makanan Indonesia masih jauh lebih rendah. Produk makanan Indonesia yang bersertifikat halal bahkab belum mencapai 60 persen, sedangkan Malaysia mencapai 90 persen. Sementara itu, Presiden World Halal Industry & Trade Alliance Betha A Djardjis, mengakui pemberlakuan Undang Undang Jaminan Produk Halal baik untuk ummat Muslim maupun non Muslim. Namun, agar penerapan nya tidak jadi beban bagi UMKM, sebaiknya pemerintah bersinergi dengan berbagai pihak membantu meringankan beban UMKM.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Wisata Halal, Ihato: Utamakan Wisatawan Lokal DahuluKini sekitar 15 juta orang datang setiap tahunnya ke Antalya, Turki.
Baca lebih lajut »
Mayoritas Warga Lokal Wamena tak Ingin Pendatang Pulang KampungPanglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, banyak penduduk asli Wamena tidak menginginkan pendatang pulang ke kampung halaman. Wamena
Baca lebih lajut »
Mendag: antisipasi resesi global dengan perkuat pasar lokalMenteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyampaikan bahwa salah satu cara dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya resesi global yakni memperkuat pasar ...
Baca lebih lajut »
Akademisi: Pengamalan kearifan lokal mampu tangkal konflik sosialAkademisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, Hakim Syah mengatakan pengamalan nilai-nilai kearifan lokal secara menyeluruh akan mampu menangkal ...
Baca lebih lajut »
Asosiasi Sebut Harga Ideal Garam Lokal Rp 1.000 per KilogramHarga garam impor yang saat ini berkisar antara Rp 700-800 per kg sebelum diolah.
Baca lebih lajut »
Mendag Serukan Perkuat Pasar Lokal Antisipasi Resesi GlobalMenjaga daya beli masyarakat merupakan hal utama dalam mengantisipasi resesi global.
Baca lebih lajut »