Puluhan pemrotes menderita sesak nafas karena menghirup gas air mata.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Sebanyak 67 orang Palestina cedera akibat peluru tajam dan peluru karet yang ditembakkan tentara Israel ketika pasukan itu menyerang ribuan pemrotes, Jumat . Para pengunjuk rasa itu sedang mengambil bagian dalam kegiatan mingguan Pawai Akbar Kepulangan di perbatasan Jalur Gaza dan Israel.
Puluhan pemrotes menderita sesak nafas karena menghirup gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan Israel. Sebagian orang yang cedera dibawa ke rumah sakit dan banyak lagi dirawat di rumah sakit lapangan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Korut tembakkan lagi sejumlah peluru, tolak janji dialog dengan KorselKorea Utara kembali meluncurkan sedikitnya dua proyektil ke perairan pada Jumat, kata militer Korea Selatan, sesaat setelah Pyongyang menyebut presiden Korsel ...
Baca lebih lajut »
Pentagon Kembangkan Peluru Artileri 'Pintar' yang Mampu Cari Target SendiriDepartemen Pertahanan AS telah habis dana hingga puluhan juta dollar AS untuk mengembangkan senjata dengan sistem kecerdasan buatan (AI).
Baca lebih lajut »
Pasukan Israel lukai 67 orang Palestina di perbatasan Jalur GazaSebanyak 67 orang Palestina cedera pada Jumat (16/8) akibat peluru tajam dan peluru karet,yang ditembakkan tentara Israel ketika pasukan itu menyerang ...
Baca lebih lajut »
Sebulan Konflik Reda, Warga Palestina Tembak Rudal ke IsraelWarga Palestina di Jalur Gaza kembali melontarkan rudal ke arah Israel, Jumat (16/8), memecahkan kembali konflik yang sempat mereda selama sebulan belakangan.
Baca lebih lajut »
Inggris Tegaskan Dukungan Solusi Dua Negara Israel-PalestinaSolusi dua negara diyakini Inggris bisa menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Baca lebih lajut »
Bunuh 14 Warga Irak, Eks Tentara Bayaran AS Dibui Seumur HidupSeorang mantan tentara bayaran AS terbukti bersalah melakukan penembakan massal yang menewaskan 14 warga sipil tak bersenjata di Baghdad, Irak, tahun 2007.
Baca lebih lajut »