Pelonggaran Suku Bunga dan Ketahanan Ekonomi Dorong Aset Berisiko

Ekonomi Berita

Pelonggaran Suku Bunga dan Ketahanan Ekonomi Dorong Aset Berisiko
Aset BerisikoSahamEmas
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 71 sec. here
  • 12 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 63%
  • Publisher: 70%

Laporan DBS Chief Investment Officer (CIO) Insights untuk triwulan IV-2024 menyebutkan, dalam dua triwulan terakhir, aset-aset berisiko, seperti saham, emas, dan Real Estate Investment Trust (REITs), menarik untuk diperhatikan. Hal ini seiring dengan pelonggaran moneter The Fed dengan memangkas bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) yang menunjukkan perlambatan ekonomi () dan ketahanan ekonomi beserta perkembangan teknologi yang mendorong peningkatan produktivitas.

. Namun, dalam jangka pendek, sentimen stimulus dari bank sentral China turut memengaruhi pasar saham domestik.

Sementara itu, pasar saham Asia Tenggara menunjukkan ketahanan yang kuat didukung oleh stabilitas harga, permintaan domestik, kinerja pariwisata, serta pemulihan ekspor. Permintaan domestik yang tangguh didukung oleh pasar tenaga kerja dan harga-harga yang stabil, pariwisata terus berkinerja baik, dan pemulihan ekspor yang didukung oleh Tiongkok+1 menjadi pendorongFook menambahkan, kinerja pasar saham ASEAN mulai membaik pada triwulan III-2024 didorong oleh pelemahan dollar AS.

”Penurunan suku bunga, pelemahan dollar AS, serta langkah-langkah stimulus baru dari China akan berdampak positif bagi pasar saham ASEAN,” ujarnya. Stimulus itu mencakup penurunan suku bunga acuan dari 1,7 persen menjadi 1,5 persen serta penurunan giro wajib minimum perbankan sebesar 50 bps yang diproyeksikan menambah likuiditas hingga 142 miliar dollar AS. Ada pula tambahan stimulus untuk pasar saham sebesar 114 miliar dollar AS, relaksasi kredit pemilikan rumah senilai 5,2 triliun dollar AS, serta penurunan uang muka pembelian rumah kedua menjadi 15 persen dari sebelumnya 25 persen.

Secara terpisah, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI Royke Tumilaar berpendapat, tren penurunan suku bunga acuan di tengah perekonomian global yang kurang baik diharapkan dapat memberikan sentimen positif bagi perekonomian Indonesia. Hal ini juga didukung oleh upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Aset Berisiko Saham Emas Reits Pelonggaran Suku Bunga Perlambatan Ekonomi Ketahanan Ekonomi Teknologi Pasar Saham ASEAN

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Era Suku Bunga Tinggi Selesai, Saatnya Investor Pesta Pora?Era Suku Bunga Tinggi Selesai, Saatnya Investor Pesta Pora?Era suku bunga tingi telah berakhir setelah BI dan The Fed kompak memangkas suku bunga
Baca lebih lajut »

Biaya Kredit Tetap Tinggi Meski Suku Bunga Acuan TurunBiaya Kredit Tetap Tinggi Meski Suku Bunga Acuan TurunMeskipun Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan menjadi 6%, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, mengatakan bank-bank masih sulit untuk menurunkan suku bunga kredit. Ia menekankan perlunya percepatan transmisi suku bunga acuan ke bunga kredit untuk memberikan stimulus bagi pertumbuhan kredit.
Baca lebih lajut »

Apindo Sebut BI Perlu Turunkan Suku Bunga untuk Genjot Pelaku Usaha dan KonsumsiApindo Sebut BI Perlu Turunkan Suku Bunga untuk Genjot Pelaku Usaha dan KonsumsiKetua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Apindo Shinta Widjaja Kamdani berpandangan Bank Indonesia BI tidak memiliki urgensi untuk mempertahankan suku bunga BI
Baca lebih lajut »

Apa Dampak Penurunan Suku Bunga The Fed untuk Perekonomian Indonesia?Apa Dampak Penurunan Suku Bunga The Fed untuk Perekonomian Indonesia?The Fed dan BI baru saja menurunkan suku bunga acuannya. Apa dampaknya terhadap perekonomian Indonesia?
Baca lebih lajut »

Jerome Power Klaim Tak Perlu Persetujuan Semua Anggota The Fed untuk Potong Suku BungaJerome Power Klaim Tak Perlu Persetujuan Semua Anggota The Fed untuk Potong Suku BungaThe Fed segera melakukan pertemuan pada pekan depan terkait pemangkasan suku bunga. Jerome Powell klaim tidak perlu kesepakatan penuh untuk melakukan hal itu. Alasannya?
Baca lebih lajut »

Suku Bunga BI dan The Fed Turun, Airlangga: Sinyal Bagus untuk Ekonomi RISuku Bunga BI dan The Fed Turun, Airlangga: Sinyal Bagus untuk Ekonomi RIAirlangga Hartarto mengatakan, pemangkasan suku bunga dari dua bank sentral ini merupakan sinyal bagus bagi perekonomian.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-22 13:24:11