Pekan pertama 2023, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami koreksi 2,42% menjadi 6.684,558.
Jakarta, Beritasatu.com – Pekan pertama 2023, indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia mengalami koreksi 2,42% menjadi 6.684,558 dari level 6.850,619 pada pekan sebelumnya. Meski demikian, sejumlah saham justru torehkan hasil positif atau to the moon Bahkan ada yang naik hingga 125% hanya dalam sepekan.
Lalu, saham PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk mencatatkan kenaikan 54,38%, PT Apexindo Pratama Duta Tbk terdongkrak 48,24%, PT Mineral Sumberdaya Mandiri Tbk meningkat 40%, PT Radiant Interinsco Tbk melambung 37,5%.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jelang Akhir Pekan IHSG Berpotensi Rebound, Simak Saham-Saham IniIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang rebound ke posisi 6.880–6.900 pada perdagangan hari ini, Jumat (6/1/2023).
Baca lebih lajut »
Investor Asing Serbu Saham MDKA dan ANTM Pekan Pertama 2023Saham Merdeka Copper & Gold (MDKA) dan Aneka Tambang (ANTM) menjadi dua saham yang paling banyak dibeli investor asing selama pekan pertama 2023.
Baca lebih lajut »
IHSG Turun 2,54 Persen di Pekan Pertama 2023, Transaksi Harian Sepi?Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 2,45 persen pada perdagangan pekan pertama 2023.
Baca lebih lajut »
Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Jumat 06 Januari 2023Saham-saham yang menjadi rekomendasi analis pada hari ini adalah UNVR, CPIN, MIKA, TMAS, SSMS, BBTN, MAPI, BBCA dan BBRI.
Baca lebih lajut »
Resmi! Nilai UTBK Jadi Syarat Masuk PKN STANPKN STAN tetapkan nilai UTBK SNBT 2023 menjadi syarat seleksi administratif SPMB STAN 2023.
Baca lebih lajut »
Tahun 2023 Ini, ICW Prediksi Korupsi di Sektor Politik Meningkat: Ini Modusnya!KORUPSI di tahun 2023 ini diprediksi meningkat. Hal itu berdasar prediksi Indonesia Corruption Watch (ICW). IPW menyebut, kasus korupsi berdimensi politik disinyalir akan merebak, akibat gesekan kepentingan politik elektoral. Hal ini seiring mendekatnya Pemilu 2024.
Baca lebih lajut »