PDIP meyakini bila data intelijen yang dimiliki Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak akan disalahgunakan
- Ketua DPP PDI Perjuangan atau PDIP Said Abdullah meyakini bila data intelijen yang dimiliki Presiden Joko Widodo tak akan disalahgunakan oleh yang bersangkutan untuk kepentingan pribadi.
Menurut Said, wajar Presiden Jokowi mendapatkan data tersebut dan hanya menunjukkan bahwa dirinya mengetahui segala pergerakan terselubung yang terjadi di Indonesia."Seyogianya menurut saya, pada tingkat tertentu kita memperlakukan bapak Presiden sebagai presiden Republik Indonesia." Said mengingatkan, data-data intelijen tentang partai politik tidak boleh dijadikan alat oleh siapapun termasuk presiden mengerdilkan parpol. "Bagi saya sesungguhnya sebagai partai politik, kami punya otonom, kami punya kedaulatan, kami bukan musuh negara, kan partai politik bukan obyek intelijen, dia adalah pilar demokrasi. Kalau partai politik dilemahkan, dikerdilkan, saya pikir, itu bukan karakter presiden kita," kata Said.
Selain intelijen pribadi, Jokowi mengaku mendapat informasi dari intelijen Polri dan intelijen TNI. Dari informasi itu, Jokowi menyebut juga memahami seluk beluk setiap partai politik dan keinginan masing-masing partai.Mahfud MD: Jokowi Tak Bisa Disalahkan Punya Informasi Intelijen soal Data Internal Parpol
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
PDIP Yakin Jokowi Tak Salahgunakan Data Parpol dari Intelijen: Sebatas untuk PengetahuanPresiden RI Jokowi mengaku mengantongi informasi dan data terkait arah parpol dari berbagai sumber intelijen.
Baca lebih lajut »
PDIP Nilai Logis Jokowi Miliki Data Intelejen ParpolPDIP berpandangan, menjadi hal yang logis bila Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim memiliki informasi lengkap dari intelijen
Baca lebih lajut »
Airlangga Hartarto Menanggapi Pernyataan Presiden Jokowi soal Data PartaiTanggapi Jokowi soal data partai, Airlangga menilai, semua sudah dipahami berdasarkan data.
Baca lebih lajut »