PDIP DKI tak Percaya Formula E Sukses, Minta Data ke Anies |Republika Online

Indonesia Berita Berita

PDIP DKI tak Percaya Formula E Sukses, Minta Data ke Anies |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 66 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 30%
  • Publisher: 63%

Gilbert Simanjuntak menuding Pemprov DKI terkesan menutupi permasalahan Formula E.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak mengkritik balapan Formula E di Sirkuit Ancol, Jakarta Utara pada Sabtu yang dianggap Pemerintah Provinsi DKI berlangsung sukses besar. Menurut dia, ajang balapan mobil listrik itu hanya seakan-akan saja sukses, tapi fakta di lapangan berkata lain.

Gilbert pun meminta ada audit dari tim independen untuk menilai penyelenggaraan Formula E."Perhelatan diklaim sukses tanpa data, dan terkesan menutupi permasalahan yang ada," tutur anggota Komisi B DPRD DKI itu dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat .Menurut Gilbert, Pemprov DKI terkesan menutup-nutupi masalah utama anggaran berupa commitment fee senilai Rp 560 miliar untuk perhelatan Jakarta E-Prix selama tiga tahun.

Dia menyesalkan mengapa balapan itu harus menggunakan APBD DKI."Tanpa ada perencanaan pengeluaran commitment fee, memaksakan masuk ke APBD-P, memaksakan di Monas tanpa perencanaan dan mengerti aturan, dan akhirnya memaksakan asal terlaksana di atas tanah rawa untuk perhelatan Formula E yang hanya sekali di Ancol," tutur Gilbert.

Sebelumnya, Gubernur Anies Rasyid Baswedan melontarkan joke dengan meminta maaf atas penyelenggaraan Formula E yang dianggap mengecewakan. Dia menyebut, banyak orang kecewa lantaran balapan itu berlangsung sukses, meski sempat diremehkan di awal. "Saya sampaikan minta maaf kepada sebagian, karena Formula E kemarin mengecewakan," kata Anies saat menghadiri Rakernas Al Jam'iyatul Washliyah, Ancol, Jakarta Utara Jumat .BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Covid-19 DKI Naik, Epidemiolog Ungkap Penyebab Selain Subvarian BA.4 dan BA.5Covid-19 DKI Naik, Epidemiolog Ungkap Penyebab Selain Subvarian BA.4 dan BA.5Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman mengungkap ada tiga alasan mengapa kasus Covid-19 khususnya di DKI Jakarta kembali meningkat.
Baca lebih lajut »

PMI: DKI Jakarta Perlu 1.200 Kantong Darah Setiap HarinyaPMI: DKI Jakarta Perlu 1.200 Kantong Darah Setiap HarinyaSelama dua tahun terakhir pandemi COVID-19, kebutuhan kantong darah termasuk Jakarta sulit terpenuhi.
Baca lebih lajut »

Harga Cabai di DKI Jakarta Melambung Lampaui Rp100.000 per KgHarga Cabai di DKI Jakarta Melambung Lampaui Rp100.000 per KgHarga cabai terus melambung. Mengutip Informasi Pangan Jakarta, hari ini harga cabai rawit merah di pasar di DKI Jakarta melonjak tembus Rp120.000 per kg. Harga...
Baca lebih lajut »

Bir Anker (DLTA) Tebar Dividen, Pemprov DKI Jakarta Terima Rp60,1 Miliar | Market - Bisnis.comBir Anker (DLTA) Tebar Dividen, Pemprov DKI Jakarta Terima Rp60,1 Miliar | Market - Bisnis.comProdusen Bir Anker, PT Delta Djakarta Tbk. (DLTA) akan membagikan dividen dengan setoran ke Pemprov DKI Jakarta mencapai Rp60,1 miliar.
Baca lebih lajut »

Wagub DKI Soal Tebet Eco Park: Batasi Jumlah Pengunjung Jadi Kawasan Rendah EmisiWagub DKI Soal Tebet Eco Park: Batasi Jumlah Pengunjung Jadi Kawasan Rendah Emisiwagub dki bicara kemungkinan tebet eco park jadi kawasan rendah emisi
Baca lebih lajut »

Kasus positif COVID-19 Indonesia bertambah 1.173, terbanyak DKIKasus positif COVID-19 Indonesia bertambah 1.173, terbanyak DKIDengan penambahan tersebut, maka akumulasi kasus konfirmasi positif sejak pandemi terjadi di Indonesia pada Maret 2020 berjumlah 6.064.424 kasus. KasusCOVID19 Omicron
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-27 15:12:27