PBNU memaafkan Suharso Monoarfa soal pidato Amplop Kiai yang bikin heboh warga Pesantren
Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Ahmad Fahrur Rozi memaafkan Ketum Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa soal pidatonya yang bikin heboh warga pesantren tentang 'amplop kiai' yang dikaitkan dengan korupsi.
Gus Fahrur juga menyebutkan, peristiwa ini menunjukkan PPP yang basis konstituen mereka adalah umat islam, khususnya Pesantren, justru tidak memahami kultur dan tradisi yang ada. Lantas, Gus Fahrur juga menjelaskan soal tradisi antara kiai dan masyarakat, serta tradisi saling memberi yang jadi tradisi laiknya orang bertamu."Dia tidak memahami tradisi yang berkembang di masyarakat, masyarakat dan kiai itu ada simbiosis saling menghargai, saling memuliakan, itu tidak ada maksud sama sekali untuk sogok,” katanya menegaskan.