PBB memberikan peringatan khusus untuk Asia dan Indonesia karena masuk dalam area berbahaya dampak pemanasan global dan perubahan iklim.
Foto: Seorang warga berjalan di tanah yang retak akibat kekeringan di Danau Cinere, Depok, Jawa Barat, Rabu . - Perserikatan Bangsa-bangsa memberikan peringatan khusus untuk Asia dan Indonesia karena masuk dalam area berbahaya dampak pemanasan global dan perubahan iklim.
Perubahan frekuensi iklim dan tingkat keparahan peristiwa tersebut, berdampak besar pada masyarakat, ekonomi, dan yang terpenting, kehidupan manusia dan lingkungan tempat makhluk hidup tinggal. Panas ekstrem juga menjadi laporan lain. Meskipun risiko kesehatan yang ditimbulkan semakin meningkat, penduduk Asia masih beruntung karena tidak ada kematian yang dilaporkan."Sekali lagi, di tahun 2023, negara-negara yang rentan terkena dampak yang tidak proporsional.
Perubahan Iklim Pemanasan Global El Nino Wmo
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
PBB Ungkap Fakta Mengerikan Ini, Sebut RI Dalam BahayaPBB menyebut dampak pemanasan global dan perubahan iklim semakin menghantui wilayah Asia.
Baca lebih lajut »
PBB Sebut RI dalam Bahaya, ungkap Fakta Mengerikan IniDampak pemanasan global dan perubahan iklim semakin menghantui wilayah Asia.
Baca lebih lajut »
Warning PBB Benar, Ramai Negara Asia dalam Bahaya-Kena Bencana IniAsia Selatan dan Tenggara kini menghadapi bencana panas sangat ekstrem. Bahkan cuaca panas lebih parah dari yang pernah terjadi sebelumnya.
Baca lebih lajut »
PBB Mendadak Beri Peringatan Buat Asia, RI Dalam Bahaya?PBB memperingatkan Asia terkait dampak pemanasan dan perubahan iklim
Baca lebih lajut »
Peringatan Muncul dari PBB Buat Asia, Gambarkan RI dalam BahayaPeringatan muncul dari PBB untuk Asia. RI juga digambarkan dalam bahaya.
Baca lebih lajut »
Perang di Sudan, PBB: 800 Ribu Warga Berada dalam Bahaya EkstremPBB menyatakan bahwa sebanyak 800 ribu warga sebuah kota di Sudan berada dalam bahaya ekstrem.
Baca lebih lajut »