PBB Mendesak Libya untuk Menyerahkan Tersangka Pemboman Lockerbie

Sejarah Berita

PBB Mendesak Libya untuk Menyerahkan Tersangka Pemboman Lockerbie
PBBLockerbieLibya
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 143 sec. here
  • 10 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 81%
  • Publisher: 83%

Pada tanggal 21 Januari 1992, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan resolusi yang mendesak Libya untuk menyerahkan dua agen intelijennya yang dituduh terlibat dalam pemboman Lockerbie dan pesawat Prancis. Resolusi ini menjadi tonggak sejarah karena menjadi resolusi pertama kali yang memerintahkan suatu negara untuk mengekstradisi warganya dan secara implisit menuduh negara anggota terlibat dalam terorisme negara.

Pada tanggal 21 Januari 1992, Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB ) mengeluarkan resolusi yang mendesak Libya untuk menyerahkan dua agen intelijennya yang dituduh terlibat dalam pemboman Lockerbie dan pesawat Prancis. Dewan Keamanan PBB , yang beranggotakan 15 negara, mengambil keputusan ini secara bulat.

Resolusi tersebut menekankan pentingnya bagi Libya untuk memberikan tanggapan penuh dan efektif terhadap permintaan Inggris dan Amerika Serikat agar Lamen Khalifa Fhimah dan Abdel Basset Ali al-Megrahi diserahkan untuk diadili. Selain itu, resolusi PBB juga mewajibkan Libya untuk bekerja sama dengan penyelidikan Prancis terkait pemboman pesawat UTA milik Prancis di Nigeria pada tahun 1989, yang mengakibatkan kematian 171 orang. Diplomat Barat menyatakan bahwa mereka akan berupaya untuk mengimplementasikan sanksi selektif dari PBB terhadap Libya dalam waktu beberapa minggu jika kedua tersangka Lockerbie tidak diserahkan. Pemboman Lockerbie terjadi pada 21 Desember 1988, ketika bom yang disembunyikan dalam perekam kaset radio di dalam koper meledak di atas Lockerbie, menewaskan 259 orang di dalam pesawat dan 11 orang di darat. Awalnya, polisi Skotlandia dan Amerika Serikat mencurigai kelompok Popular Front for the Liberation of Palestine - General Command (PFLP-GC) yang berbasis di Suriah terlibat dalam pemboman tersebut. Namun, bukti yang semakin kuat mengarahkan kesimpulan bahwa Libya memerintahkan dan melaksanakan serangan ini sebagai balasan atas penembakan pesawat Iran oleh rudal AS pada tahun 1988. Resolusi ini menandai tonggak sejarah karena menjadi resolusi pertama kali yang memerintahkan suatu negara untuk mengekstradisi warganya dan secara implisit menuduh negara anggota terlibat dalam terorisme negara. Keluarga korban pemboman Lockerbie mengkritik resolusi PBB yang dianggap lemah dan tidak memadai. Mereka mengklaim bahwa terdapat bukti kuat yang menunjukkan keterlibatan Suriah dan Iran dalam insiden tersebut, namun Amerika Serikat dan Inggris mempersempit kasus Pan Am 103 hanya dengan menuduh dua warga Libya. Seorang pejabat senior Libya menyatakan bahwa Tripoli tidak berniat mengekstradisi kedua tersangka. Jadualah Azuz Talhi, mantan menteri luar negeri Libya, menyatakan bahwa kedua tersangka tidak bersalah hingga terbukti sebaliknya. Namun, akhirnya setelah sembilan tahun perdebatan hukum, Kolonel Khadafi menyerahkan Abdel Basset Ali al-Megrahi dan Lamen Khalifa Fhimah dengan ketentuan mereka diadili di pengadilan netral berdasarkan hukum Skotlandia. Persidangan berlangsung di Camp Zeist, Belanda, dan Abdel Basset Ali al-Megrahi dijatuhi hukuman seumur hidup. Rekannya dibebaskan karena dinyatakan tidak bersalah. Keluarga dari 170 korban pemboman pesawat Prancis akhirnya menyetujui kompensasi sebesar $170 juta yang ditawarkan oleh Libya pada Januari 2004. Tripoli tidak pernah mengakui tanggung jawab atas pemboman tersebut, meskipun enam pejabat Libya telah dihukum in absentia oleh pengadilan Prancis pada tahun 1999. Libya menolak mengekstradisi keenam pejabat tersebut, yang salah satunya adalah saudara ipar Kolonel Khadafi, dan terus menyatakan bahwa mereka tidak bersalah

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

PBB Lockerbie Libya Terorisme Resolusi Penyelidikan

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

PBB Ungkap RI Dalam Bahaya Besar, Beberkan Fakta Mengerikan IniPBB Ungkap RI Dalam Bahaya Besar, Beberkan Fakta Mengerikan IniPerserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memberikan peringatan terbaru kepada Indonesia dan sejumlah negara Asia.
Baca lebih lajut »

Konsolidasi Nasional Gerakan Mandiri Bangsa Lahirkan Partai Gema BangsaKonsolidasi Nasional Gerakan Mandiri Bangsa Lahirkan Partai Gema BangsaJPNN.com : Konsolidasi nasional para politisi senior sukses menginisiasi berdirinya Partai Gema Bangsa di Jakarta, Jumat (17/1/2025).
Baca lebih lajut »

Bangun Mimpi Besar Generasi Muda dan Intelektual BangsaBangun Mimpi Besar Generasi Muda dan Intelektual BangsaKaum intelektual dan generasi muda bangsa dalam perjalanan sejarah mampu menorehkan mimpi besar bangsa dan mewujudkannya.
Baca lebih lajut »

UNRWA nyatakan siap kirim 4.000 truk bantuan ke Jalur GazaUNRWA nyatakan siap kirim 4.000 truk bantuan ke Jalur GazaBadan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina, UNRWA, menyatakan kesiapan untuk mengirim hingga 4.000 truk bantuan kemanusiaan, yang ...
Baca lebih lajut »

Badan Kemanusiaan PBB siapkan bantuan yang lebih luas untuk GazaBadan Kemanusiaan PBB siapkan bantuan yang lebih luas untuk GazaBadan-badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (17/1) mengatakan bahwa pihaknya dan para mitra tengah memobilisasi pasokan untuk ...
Baca lebih lajut »

PBB sampaikan kekhawatiran terkait meluasnya krisis kelaparan di SudanPBB sampaikan kekhawatiran terkait meluasnya krisis kelaparan di SudanSekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan kekhawatirannya terkait situasi ketahanan pangan yang memburuknya ...
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-12 21:13:31