Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, selama ini patahan Cugenang, pemicu gempa Cianjur, Jawa Barat, belum teridentifikasi.
Jakarta, Beritasatu.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati mengatakan, selama ini patahan Cugenang, pemicu gempa Cianjur, Jawa Barat, belum teridentifikasi.
"Jadi di Indonesia ini sudah identifikasi 295 patahan aktif. Namun patahan Cugenang yang ini belum termasuk yang teridentifikasi. Jadi ini yang baru saja ditemukan atau teridentifikasi," kata Dwikorita dalam konferensi pers daring diikuti di Jakarta, Kamis .
"Jadi kalau membangun kembali, belum tahu patahan yang ada di mana. Dikhawatirkan zona yang patah atau bergeser itu akan dibangun lagi, dan kurang lebih 20 tahun kemudian akan runtuh lagi," ujar Dwikorita. Sehingga, menurut Dwikorita, penemuan atau penetapan zona patahan ini sangat vital dalam mendukung pembangunan kembali rumah-rumah yang rusak.
Dwikorita mengatakan, salah satu dasar pertimbangan untuk menentukan strike, atau patahan, adalah rupture atau pecahnya permukaan tanah yang lurus atau sebagai manifestasi dari perpotongan bidang patahan dengan permukaan lintasan.Gempa Sukabumi, Sejumlah Rumah di 3 Desa Alami Kerusakan Menurutnya, strike ini yang harus diwaspadai, dan dihindari saat membangun kembali. Sebab patahannya merupakan patahan aktif yang baru teridentifikasi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Patahan Cugenang Pemicu Gempa Cianjur, 9 Desa Masuk Zona Berbahaya | merdeka.comData Pemerintah Kabupaten Cianjur, hingga Sabtu (3/12), korban meninggal dunia akibat gempa bumi Cianjur sebanyak 334 jiwa.
Baca lebih lajut »
Masuk Patahan Cugenang, 6 Desa di Cianjur Terlarang untuk DitinggaliPatahan Cugenang tersebut merupakan titik gempa yang akan bisa bergerak sewaktu-waktu dan mengancam keselamatan warga yang tinggal di atasnya.
Baca lebih lajut »
BMKG: Patahan gempa Cianjur merupakan patahan baruBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa di Cianjur, Jawa Barat merupakan patahan baru yang dinamakan Patahan ...
Baca lebih lajut »
Ternyata Patahan Gempa Cianjur Merupakan Patahan Baru, BMKG: Selama Ini Belum TeridentifikasiBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa Cianjur, Jabar merupakan patahan baru yang dinamakan Patahan Cugenang, ini penjelasannya
Baca lebih lajut »
BMKG Umumkan Temuan Zona Patahan Cugenang, 1.800 Rumah Diminta Dipindah'Guncangan gempa tidak hanya menimbulkan rekahan, tapi juga longsor yang cukup parah. Ini terjadi di banyak tempat di Cugenang, bahaya untuk permukiman masa depan,' ungkap BMKG sebagai informasi lanjutan dari Gempa Cianjur. TempoTekno
Baca lebih lajut »
Gempa Sukabumi Magnitudo 5,8 Terjadi Akibat Patahan Batuan dalam Lempeng Indo-AustraliaBMKG menyebutkan gempa Sukabumi Magnitudo 5,8 akibat adanya deformasi atau patahan batuan dalam Lempeng Indo-Australia, Kamis (8/12/2022).
Baca lebih lajut »