Pasukan kudeta di Mali berjanji akan mengupayakan pelaksanaan pemilu baru sesegera mungkin usai Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita mengundurkan diri
TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan kudeta di Mali berjanji akan mengupayakan pelaksanaan pemilu baru sesegera mungkin. Hal tersebut untuk mengisi kekosongan pemerintah usai Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita, mengundurkan dari jabatannya. 'Kami tidak menginginkan kekuasaan, melainkan stabilitas di negeri ini.
Selain mencurgai Keita mencurangi hasil pemilu pada 2018 lalu, mereka juga menganggap korupsi, mismanajemen, dan krisis ekonomi semakin parah di rezim Keita. Adapun aksi kudeta tersebut digerakkan oleh Kolonel Malick Diaw dan Jenderal Sadio Camara. Usai mengambil alih kamp militer di Kati, kurang lebih 15 kilometer dari Bamako, mereka bergerak ke kediaman Keita untuk menculiknya dan mendesaknya untuk mundur. Adapun aksi mereka disoraki warga yang juga menginginkan Keita lengser.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Stasiun Televisi Tutup Siaran setelah Kudeta di MaliKelompok tentara pemberontak melakukan kudeta di Mali dan menangkan Presiden serta Perdana Menteri.
Baca lebih lajut »
Buntut Kudeta Militer, Uni Afrika Tangguhkan Keanggotaan MaliPara tentara pemberontak mengudeta pemerintah Mali dengan manyandera dan memaksa Presiden Ibrahim Boubacar Keita lengser....
Baca lebih lajut »
PBB Tuntut Presiden dan PM Mali Dibebaskan Tanpa SyaratKelompok pemberontak menahan Presiden dan Perdana Menteri Mali. Sekjen PBB, Antonio Geuterres menuntut 'pembebasan segera dan tanpa syarat' terhadap pemimpin politik Mali itu. PBB Mali
Baca lebih lajut »
Presiden dan PM Mali ditahan pemberontakPresiden Mali Ibrahim Boubacar Keita dan sejumlah pejabat tinggi pemerintah ditahan oleh tentara pemberontak di Ibu Kota Bamako, menjerumuskan sebuah negara ...
Baca lebih lajut »
Uni Afrika dan Barat Kecam Penangkapan Presiden dan PM MaliPasukan Prancis dan pasukan perdamaian PBB telah bekerja untuk menstabilkan negara itu di tengah pemberontakan Islam yang terjadi setelah kudeta pada 2012.
Baca lebih lajut »
UEA Marah Diancam Iran hingga Presiden dan PM Mali DiculikUEA tak terima diancam Iran karena berdamai dengan Israel hingga presiden dan perdana menteri Mali ditangkap pemberontak, ramaikan berita internasional, Selasa.
Baca lebih lajut »