Pasien Jantung Koroner Masih Minim Pengetahuan, Ini Dampaknya TempoGaya
TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Jakarta Heart and Vascular Center , Utojo Lubiantoro menyebutkan jantung koroner merupakan penyakit paling mematikan pertama di dunia. Namun, pengetahuan yang minim dan tidak benar tentu dapat merugikan dan membahayakan pasien.
Hal tersebut juga mmerupakan salah satu solusi yang tergolong aman. Namun, perlu dipahami juga terkait fungsi pemasangan ring jantung dan kapan diperlukan serta apa risikonya. Ia mengatakan masih banyak orang yang belum memahami hal itu.'Kurangnya pemahaman masyarakat terkait hal ini tentunya dapat mempengaruhi pengambilan keputusan ketika dihadapkan pilihan yang ditawarkan oleh dokter,' jelasnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Waspada, Jantung Koroner Masih Penyakit Paling Mematikan di DuniaMenurutnya, di tengah keganasan penyakit jantung koroner tidak berbanding lurus dengan pengetahuan masyarakat di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Jantung koroner penyakit mematikan pertama di duniaDokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Jakarta Heart and Vascular Center (JHVC), Dr Utojo Lubiantoro, SpJP, FIHA menyebutkan bahwa jantung koroner ...
Baca lebih lajut »
Hoaks Seputar Penanganan Penyakit Jantung Merugikan PasienHoaks dapat menyebabkan pasien penyakit jantung menunda untuk berobat ke dokter. Padahal, semakin cepat pasien berobat, makin kecil pula kemungkinan komplikasi penyakit dan berpengaruh padat ingkat kesembuhan, Kesehatan AdadiKompas
Baca lebih lajut »
Pentingnya Deteksi Dini pada Penyakit Jantung BawaanPenyakit jantung bawaan masih menjadi penyebab kematian paling banyak menurut data Kementerian Kesehatan.
Baca lebih lajut »
Prodia Ajak Warga Lebih Peduli Terhadap Jantung Lewat PULS CardiacPT Prodia Widyahusada Tbk bersama Ikatan Dokter Indonesia gelar seminar di 50 kota. Prodia berkomitmen untuk tingkatan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia
Baca lebih lajut »
Penjualan Kendaraan 2022 Meningkat 18 Persen, Mobil Listrik Masih MinimSalah satu cara pemerintah mendorong penjualan kendaraan listrik dengan memberikan insentif mobil listrik dan motor listrik.
Baca lebih lajut »