Beberapa lembaga keuangan untuk sementara berhenti menyediakan kredit ke nasabah baru
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lonjakan biaya pinjaman dan kemungkinan perlambatan pertumbuhan ekonomi mengancam terjadinya aksi jual di pasar perumahan Inggris. Kondisi itu memberikan konsekuensi bagi ekonomi secara luas dan dapat menjadi persoalan Inggris selama beberapa dekade.
Baca Juga Seperti dilansir dari Reuters, Kamis , data pemerintah terbaru menunjukkan hanya di bawah dua pertiga dari 24,7 juta tempat tinggal di seluruh Inggris ditempati oleh pemilik. Sebanyak 8,8 juta rumah dimiliki langsung dan 6,8 juta dimiliki dengan kredit atau pinjaman. Penawaran kredit perumahan di Inggris untuk pelanggan baru sekarang memiliki tarif sekitar 5 persen hingga 6 persen. Sebuah peningkatan tajam dari awalnya sekitar 2 persen selama lima tahun terakhir. Hal ini mendorong kekhawatiran akan runtuhnya pasar properti di masa mendatang.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bunga Deposito Mau Naik Lagi, Sekarang Paling Tinggi Berapa?Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sudah naik menjadi 4,25%. Lalu suku bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) naik menjadi 3,75%.
Baca lebih lajut »
Inggris Lagi Krisis, Permintaan Rumah Justru Naik, Kok Bisa?Permintaan rumah di Inggris yang diiklankan naik di tengah krisis biaya hidup yang menerpa negara itu.
Baca lebih lajut »
Kolaborasi Jadi Kunci Khofifah Mewujudkan UMKM Naik Kelas |Republika OnlineSinergi mewujudkan UMKM yang semakin tumbuh dan tangguh sangat diperlukan.
Baca lebih lajut »
Harga Emas Dunia Hari Ini Kinclong Usai Dolar AS LesuHarga Emas Dunia Hari Ini Kinclong Usai Dolar AS Lesu: Harga emas dunia di pasar spot naik 2 persen menjadi USD 1.660,62 per ounce,
Baca lebih lajut »
BRI Raih Penghargaan CSR Bidang Pendidikan di Republika.co.id Anugerah CSR 2022 |Republika OnlineBRI berkomitmen untuk terus mengembangkan pendidikan di Indonesia
Baca lebih lajut »