Ada 13 kali pemilu yang terjadi sejak 1955 hingga 2024 Perolehan suara tertinggi partai Islam terjadi pada Pemilu 1955 dengan persentase 4393
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan dan Budi Daya, sejak 2021, menetapkan Desa Laikang, Mangarabombang, Takalar, sebagai kampung budi daya rumput laut.
Partai Golkar memiliki organisasi sayap partai yang dekat dengan kelompok Islam seperti Satkar Ulama Indonesia, Al-Hidayah, dan Majelis Dakwah Indonesia. Gerindra juga memiliki Gerakan Muslim Indonesia Raya . Hal serupa juga terjadi di internal PBB pada Pemilu 2019 saat arus bawah PBB mendukung Prabowo, elite PBB justru merapat ke Jokowi. Tindakan Yusril Ihza Mahendra ke Jokowi menyebabkan suara publik ke partainya tidak utuh, bahkan banyak berkurang karena basis massa PBB cenderung ke Prabowo. Begitu juga pada Pilpres 2024.
Dari 15 dapil pada Pemilu 1955, suara Masyumi menang di 12 dapil, sementara PNI hanya menang di tiga dapil. Kemenangan PNI di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan NTB membuat partai pimpinan Soekarno itu menang secara nasional. Namun, kekuatan Masyumi sebenarnya jauh lebih unggul ketimbang PNI jika diukur dengan persebaran dan pemerataan suara . Suara partai Islam terendah terjadi pada Pemilu 1987 yang terpusat hanya pada kekuatan PPP.
Hal yang sangat mengenaskan ialah eksistensi PBB yang meski pernah memiliki kursi di DPR pada 1999 dan 2004. Partai yang selalu mengeklaim sebagai penerus perjuangan Masyumi itu tidak lagi berhasil memiliki kursi di DPR sejak 2009 hingga 2024 karena ketidakmampuan untuk lolos ambang batas parlemen . Dalam konsep pemikiran Islam, ada Islam progresif, Islam liberal, Islam radikal, Islam fundamental, dan segala jenis kata sifat lainnya yang melekat dengan Islam sebagai sebuah subjek yang eksis.
Meskipun partai Islam belum pernah menjadi partai pemenang di Indonesia, bukan berarti Islam politik gagal. Justru yang terjadi sebaliknya, Islam politik sebenarnya justru berjaya/menang karena Islam politik mampu masuk ke semua partai politik. Artinya, apa pun ideologi partai politik di Indonesia, mereka membutuhkan Islam sebagai corak/warna partai untuk meraih simpati kaum muslim yang memang menjadi mayoritas dengan segala varian keyakinan mereka.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jokowi: Komitmen RI tidak berubah sejak Konferensi Asia-Afrika 1955Presiden Joko Widodo menekankan komitmen Indonesia menjadi bagian dari solusi global, tidak berubah sejak penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika di Bandung, ...
Baca lebih lajut »
Buka IAPF 2024, Puan Singgung Pidato Sukarno Saat Konferensi Asia-Afrika 1955Ketua DPR Puan Maharani membuka pertemuan Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) di Bali. Ia menyinggung pidato Sukarno pada Konferensi Asia-Afrika 1955.
Baca lebih lajut »
Tutup Munas, Bahlil Lahadalia Ungkit Jasa Golkar kepada Presiden Terpilih Prabowo SubiantoMenurutnya Partai Golkar merupakan partai yang 'mendirikan'Prabowo, dan kemudian Prabowo mendirikan Partai Gerindra.
Baca lebih lajut »
Anne-Budi Mendaftar ke KPU Purwakarta Didampingi Ribuan SimpatisanPasangan calon ini diusung PDI Perjuangan Partai Golkar Partai Buruh Perindo dan Partai Umat
Baca lebih lajut »
Usung Cianjur Era Baru, Pasangan Muhammad Wahyu dan Ramzi Daftar ke KPUPasangan ini diusung Partai NasDem Gerindra PSI Partai Buruh dan Partai Ummat
Baca lebih lajut »
Sejumlah partai nonparlemen dukung Khofifah-EmilPartai Buruh, Partai Gelora, Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) atau partai nonparlemen berlabuh ke pasangan Khofifah Indar ...
Baca lebih lajut »