Artikel ini membahas tentang paradoks Natal yang ditimbulkan oleh perayaan Natal yang semestinya penuh kasih sayang namun justru diwarnai oleh komersialisme dan kekerasan.
di antara sekian banyak fenomena logika yang secara subyektif paling kerap menarik perhatian saya adalah apa yang di Indonesia disebut sebagai paradoks berasal dari bahasa Yunani.Istilah tersebut memiliki arti bertentangan dengan harapan, keyakinan yang ada atau pendapat yang dirasakan. Paradoks adalah suatu gaya bahasa yang mengajak manusia untuk berpikir lebih luas dan kritis terhadap ungkapan yang disampaikan.
Paradoks potensial menarik perhatian karena menantang proposisi bertentangan yang eksplisit atau implisit. Paradoks dapat merangkum imajinasi, realitas dan polemik. Sehingga, jika dirangkum secara keseluruhan, paradoks mempunyai ciri khas yang unik karena berbeda dari majas lainnya dalam hal penyajian pertentangan yang bisa memberi efek kejut karena preposisi dan makna di balik pertentangan yang dideskripsikan. Berarti inti sukma perayaan Natal sama sekali bukan kebencian dan kekerasan, namun kelembutan kasih sayang.disaksikan para gembala dan hewan ternak mulai dari ayam sampai sapi dalam suasana penuh kesederhanaan tanpa gemerlap kemewahan keduniawian urban. Tiga orang Majus kemudian menyusul hadir tanpa protokol paspanpres maupun keistanaan sarat beban paranoida atas keselamatan bayi Jesus Kristus. Sungguh disayangkan bahwa kekhawatiran protokoler raja Yahudi antek Romawi Herodes secara paradoksal merusak suasana kasih sayang Natal dengan memaklumatkan instruksi serdadu berpedang untuk membunuh segenap bayi lelaki yang baru saja dilahirkan di kawasan Bethlehem. Di sisi lain markas besar peradaban kapitalisme dan konsumtifisme atas kepeloporan Amerika Serikat di New York dan Los Angeles optimal mendayagunakan paradoks Natal sebagai kesempatan komersialisasi dengan aneka ragam atribut paradoks Natal yang sebenarnya sama sekali tidak memilki keterkaitan sukma Natal di Bethlehem mulai dari pohon Natal, santa klaus, reindeer Rudolf, kereta terbang serta lagu-lagu Natal sebagai penggairah nafsu konsumtif membeli produk-produk Nata
NATAL PARADOKS KASIH SAYANG KOMERIALISME KECERDASAN
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Natal: Sisi lain lagu Natal Band Aid – 'Kami sudah mengenal Natal sebelum nenek moyangmu menganut Kristen'Selama 40 tahun sejak rekaman aslinya dirilis, para musisi pop Inggris dan Irlandia di masa lalu dan sekarang bertanya apakah orang Ethiopia tahu hari Natal.
Baca lebih lajut »
Tips Menghemat Pengeluaran Saat Liburan NataruArtikel ini memberikan beberapa tips untuk menghemat pengeluaran selama liburan Natal dan Tahun Baru.
Baca lebih lajut »
Kue Klasik yang Hadir Saat Perayaan NatalArtikel ini membahas kue-kue klasik yang selalu hadir saat perayaan Natal di berbagai negara.
Baca lebih lajut »
Berapa Kekayaan Sinterklas?Artikel ini membahas perkiraan kekayaan Sinterklas berdasarkan biaya produksi dan pengiriman mainan yang diberikannya setiap Natal.
Baca lebih lajut »
Tradisi Natal Unik di Berbagai NegaraArtikel ini membahas beberapa tradisi unik Natal yang dirayakan di berbagai negara di dunia.
Baca lebih lajut »
71 Ide Ucapan Selamat Natal untuk Teman yang Bisa Anda Gunakan Tahun IniTemukan 71 ucapan Natal terbaik untuk teman yang penuh kehangatan dan makna dalam artikel ini
Baca lebih lajut »