Sejumlah kelompok adat di Papua baru saja mendapat pengakuan dari pemerintah daerah. Namun cerita keberhasilan itu diyakini sulit diulang banyak kelompok adat lain di Tanah Papua. Mereka, kata antropolog, terdesak oleh berbagai kepentingan, dari perusahaan, pemerintah, dan LSM.
Sejumlah perempuan dari masyarakat adat Knasaimos mengikuti seremoni penyerahan Surat Keputusan Bupati Sorong Selatan mengenai pengakuan terhadap wilayah adat mereka, 6 Juni lalu.Wilayah masyarakat adat Knasaimos di Sorong Selatan, Papua Barat, seluas nyaris satu setengah luas DKI Jakarta resmi diakui secara hukum oleh negara, pekan lalu. Kini mereka tengah mengatur siasat untuk bisa hidup berkecukupan secara lestari dari hasil hutan.
Seluruh situasi yang terjadi di tengah bermacam proyek investasi berbasis hutan ini disebut akan membuat masyarakat adat di Papua semakin rentan. Seperti apa “cerita keberhasilan” masyarakat adat Knasaimos? Bagaimana situasi di kelompok adat lain di Papua? BBC News Indonesia merangkum sejumlah riset akademis serta berbicara dengan orang adat, pegiat lingkungan, dan antropolog.Arkilaus Kladit merupakan laki-laki paruh baya dari masyarakat adat Knasaimos. Pada masa mudanya, dia telah menyaksikan upaya orangtua dan keluarga besarnya mencegat gelombang transmigrasi dan investasi.
Dengan izin tersebut, dua perusahaan tersebut diberi hak oleh pemerintah untuk menebang pohon dan mengubah hutan menjadi kebun kelapa sawit. Seorang anggota masyarakat adat Knasaimos memotret peta wilayah adatnya yang diakui pemerintah Sorong Selatan. Sekretaris Daerah Sorong Selatan, Dance Nauw, menyebut pengakuan wilayah adat Knasaimos merupakan bukti bahwa "perlindungan lingkungan dapat berjalan bersamaan dengan peningkatan kesejahteraan orang-orang adat".
Luas wilayah adat mereka itu terbentang seluas 97.441 hektare, mencakup dua distrik: Saifi dan Seremuk. Potret hutan di Mimika, Papua Tengah, yang rusak akibat aktivitas pertambangan. Foto ini diabadikan pada Februari 2017. Secara spesifik, Siti menyebut kementeriannya telah mencabut izin pelepasan kawasan hutan yang pernah mereka berikan kepada PT Megakarya Jaya Raya dan PT Kartika Cipta Pratama. Dua perusahaan kelapa sawit ini awalnya akan beroperasi di Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan.
Meski begitu, pemanfaatan kayu oleh masyarakat adat tersebut terbatas pada pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari dan dilakukan “dengan kearifan lokal”. Dalam sistem hukum Indonesia, pengakuan pemerintah terhadap masyarakat dan wilayah adat ditentukan di tingkat daerah. Empat sub-suku di Distrik Konda, Sorong Selatan, yang juga mendapat pengakuan dari Pemkab Sorong Selatan awal Juni lalu, mendapat pendampingan dari Konservasi Indonesia. Mereka adalah sebuah yayasan berbasis di Jakarta yang bergerak di pelestarian lingkungan.
“Pada 10 Mei 2022, kami mendampingi masyarakat Konda untuk menyampaikan keinginan mereka terkait hak pengelolaan hutan secara mandiri dan lestari ke hadapan Bupati Sorong Selatan dan pemangku kepentingan lainnya,” kata Dua sumber dari satu kelompok marga di Kabupaten Maybrat, misalnya, berkata bahwa mereka telah meminta advokasi sebuah LSM lingkungan di Papua. Kelompok marga ini tengah menghadapi konflik agraria, bukan hanya dengan perusahaan kayu, tapi juga sejumlah kelompok marga lainnya.
Suryawan berkata, setiap masyarakat adat di Papua memiliki dinamika yang beragam. Beberapa kelompok adat, kata dia, terpecah karena sebagian orang di dalamnya berusaha meraup keuntungan personal dari relasi dengan pemerintah dan perusahaan. “Dulu mereka mudah bersatu untuk mengurus sumber daya itu dan membagi sumber-sumber penghidupan secara adil,” kata Suryawan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sineas Papua Merapat, Fesbul Buka Pendaftaran Seleksi Film Lokus 5Festival Film Bulanan (Fesbul) membuka peluang bagi penggiat film dari seluruh kawasan Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan untuk ikut seleksi film Fesbul Lokus 5.
Baca lebih lajut »
Menjadi Teladan, Kisah Inspiratif Praja IPDN dalam PengabdianDari kisah para praja IPDN ini, kita belajar kisah inspiratif bisa datang dari berbagai sumber.
Baca lebih lajut »
Kisah Angelina Sondakh Dalam Penjara: Ketua Geng, Hobi Nyapu, Belajar NgajiAngelina Sondakh punya kisah-kisah menegangkan selama mendekam selama 10 tahun di penjara karena kasus korupsi.
Baca lebih lajut »
Gandeng Sejumlah Tokoh, Stafsus Presiden RI Angkie Yudistia Berbagi Kisah Tentang PerempuanAngkie menyebut, SheSpeaks, Perempuan Punya Cerita, memiliki tiga sesi, diantaranya tentang peningkatan kualitas ekonomi kaum perempuan
Baca lebih lajut »
PPP Memberikan Rekomendasi ke Sejumlah Bacalon Kada Papua BaratBerita PPP Memberikan Rekomendasi ke Sejumlah Bacalon Kada Papua Barat terbaru hari ini 2024-05-31 19:42:17 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Film Suanggi: Ilmu Terkutuk Angkat Kearifan Lokal Indonesia Timur, Dibintangi Pangeran Lantang dan Carissa PerussetFilm Suanggi: Ilmu Terkutuk mengangkat kisah horor dari tanah Papua.
Baca lebih lajut »