Papua Habiskan APBD Rp 3,8 Triliun untuk Bangun Venue PON |Republika Online

Indonesia Berita Berita

Papua Habiskan APBD Rp 3,8 Triliun untuk Bangun Venue PON |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 19 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 11%
  • Publisher: 63%

Dana tersebut terbagi ke dalam empat periode tahun anggaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi Papua menghabiskan dana APBD lebih dari Rp 3,8 triliun untuk membangundan merenovasi venue yang bakal digunakan untuk Pekan Olahraga Nasional 2021. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Papua Alexander Kapisa mengatakan, dana tersebut terbagi ke dalam empat periode tahun anggaran, yakni 2016 sebesar Rp 228,6 miliar, 2017 sebesar Rp 447,2 miliar, 2018 Rp 879,3 miliar, serta Rp 2,2 triliun pada 2019.

Alex menambahkan, progres pembangunan venue PON sampai saat ini sudah mencapai 95 persen. Ada empat arena olahraga yang dibangun, yaitu Istora Papua Bangkit, venue akuatik, serta arena kriket dan lapangan hoki . Untuk membangun Istora Papua Bangkit, anggaran yang dihabiskan sebesar Rp 257,5 miliar, dan Rp 277 miliar untuk arena kriket dan lapangan hoki.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 3 Juli 2020UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 3 Juli 2020Berikut ini update data kasus Covid-19 untuk provinsi Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat.
Baca lebih lajut »

Tidak Ada Tempat untuk Rasisme di Mana pun, termasuk Papua |Republika OnlineTidak Ada Tempat untuk Rasisme di Mana pun, termasuk Papua |Republika OnlineLIPI menyatakan, rasisme biasanya menganggap rasnya lebih tinggi daripada yang lain.
Baca lebih lajut »

DPR Sebut Otonomi Khusus Papua Solusi Kesejahteraan SetempatDPR Sebut Otonomi Khusus Papua Solusi Kesejahteraan SetempatAnggota DPR RI Dapil Papua, John Siffy Mirin menilai Otonomi khusus (Otsus) Papua dan Papua Barat memang perlu dievaluasi.
Baca lebih lajut »

100 Pedagang Positif COVID-19, Pasar Youtefa Papua Tetap Buka100 Pedagang Positif COVID-19, Pasar Youtefa Papua Tetap BukaPedagang di Pasar Youtefa, Kota Jayapura, Papua yang terpapar COVID-19 mencapai 100 orang hingga kemarin. Namun begitu, Pemerintah Kota Jayapura masih tetap membuka pasar tersebut. VirusCorona Papua
Baca lebih lajut »

Kualitas SDM Papua tak Bisa Dipandang Sebelah Mata |Republika OnlineKualitas SDM Papua tak Bisa Dipandang Sebelah Mata |Republika OnlineBanyak anak muda yang sekolah di luar negeri, dari Eropa hingga Amerika.
Baca lebih lajut »

Di Pedalaman Pegunungan Bintang Papua, Beras 10 Kilogram Dijual Rp 2 Juta dan Mi Instan Ditukar EmasDi Pedalaman Pegunungan Bintang Papua, Beras 10 Kilogram Dijual Rp 2 Juta dan Mi Instan Ditukar EmasDi kawasan tambang emas Korowai, Kabupaten Pegunungan Bintang, 10 kilogram beras dihargai Rp 2 juta dan satu dus mi instan ditukar emas 3 gram.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-27 05:06:41