Riset terbaru menemukan, paparan disinfektan selama kehamilan dapat menjadi faktor risiko asma dan eksim pada anak-anak yang dilahirkan. Iptek AdadiKompas aik_arif
Petugas Kepolisian Resor Tangerang Selatan menyemprotkan disinfektan di sekitar area Stasiun Rawa Buntu, Kamis .
Tim peneliti menggunakan data 78.915 pasangan ibu-anak yang berpartisipasi dalam Japan Environment and Children’s Study. Mereka mencari keterkaitan paparan disinfektan di tempat kerja terkait dengan peningkatan risiko diagnosis penyakit alergi pada anak-anak mereka ketika berusia tiga tahun. Beberapa faktor itu adalah gangguan terhadap mikrobioma. Disinfektan berdampak pada mikrobioma pencernaan dan mikroflora kulit ibu dan kemudian pada anak. Kemungkinan lain, paparan beberapa senyawa kimia selama kehamilan berdampak pada respons imun pada janin. Selain itu, risiko juga bisa terjadi saat paparan setelah kelahiran, yaitu ketika anak-anak menghirup atau menyentuh molekul disinfektan pada kulit ibu mereka.
Mereka menambahkan, ”Mengingat meningkatnya penggunaan disinfektan saat ini untuk mencegah infeksi virus korona baru, sangat penting bagi kesehatan masyarakat untuk mempertimbangkan paparan disinfektan pralahir sebagai risiko perkembangan penyakit alergi.”