Pancasila sebagai Ekologi Budaya

Indonesia Berita Berita

Pancasila sebagai Ekologi Budaya
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 48 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 22%
  • Publisher: 70%

Pemikiran kita sering terlalu subyektif, seolah bangsa ini hidup sendirian dalam ruang hampa, seakan tak tersentuh paham lain yang berseliweran dari berbagai penjuru dan aneka media. AnalisisBudaya AdadiKompas

Tak jarang Pancasila sebagai ideologi politik digunakan secara agresif untuk mencari kawan-lawan dalam masyarakat, bukan dalam konteks pencarian solusi atas masalah bersama. Pancasila terkadang masih dipakai sebagai mesin penyeragaman untuk menakut-nakuti warga supaya tunduk pada kuasa .Konsep “ekologi” berkembang seiring ruang dan waktu. Berakar dari bahasa Yunani, ekologi bermakna rumah tangga dan, implikasinya, pada saling ketergantungan alami dan harmonis dari komunitas.

Menempatkan Pancasila dalam kesadaran ekologi budaya, menjadi alternatif berpikir untuk menjadikannya bukan seonggok ideologi abstrak atau gugusan norma. Karena budaya adalah darah kehidupan kita. Sebagai ekologi budaya, Pancasila adalah “rumah besar” bagi bernaungnya secara harmonis dan saling tergantung dari aneka ragam budaya Nusantara. Sebagai ekologi budaya, ia juga “rumah kecil” untuk menyambungkan hati kita dalam mengapresiasi perbedaan pikiran atau paham sebagai kekayaan, bukan ancaman.

Namun, kata kunci saling tergantung dan kerja sama dalam ekologi budaya yang sejalan dengan semangat gotong-royong masih sering diingkari dalam laku eksploitatif, koruptif, manipulatif, atau tiranik. Kesadaran ekologi budaya Pancasila sejatinya tidak memberi ruang bagi warga yang setelah hampir delapan dekade merdeka, tetapi berlomba menjadi pejabat publik atau wakil rakyat hanya untuk tujuan memperkaya diri atau kelompok.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Tan Malaka: Pemikiran, Perjalanan dan Perannya bagi IndonesiaSebagai Bapak Republik Indonesia, Tan Malaka memberikan sumbangsih dalam pemikiran untuk dasar negara dan pemikiran lainnya.
Baca lebih lajut »

Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila Hari Ini, Apa Bedanya dengan Hari Kesaktian Pancasila?Presiden Jokowi memimpin jalannya upacara Hari Pancasila di kawasan Monas, Kamis 1 Juni 2023. Lalu, apa bedanya dengan Hari Kesaktian Pancasila?
Baca lebih lajut »

Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila yang Wajib DiketahuiPerbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila yang Wajib DiketahuiPerbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila yang Wajib Diketahui: Masih banyak orang yang mengetahui bahwa Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila adalah dua peristiwa yang berbeda. Simak bedanya.
Baca lebih lajut »

Arak-arakan Lambang Pancasila pada Peringatan Hari Lahir PancasilaUpacara peringatan Hari Lahir Pancasila dengan kegiatan menjahit bendera merah putih sepanjang 5 meter serta mengarak lambang negara
Baca lebih lajut »

Peringati Hari Lahir Pancasila, Pemkot Blitar Gelar Kenduri PancasilaPeringati Hari Lahir Pancasila, Pemkot Blitar Gelar Kenduri PancasilaPemerintah Kota (Pemkot) Blitar menggelar kenduri Pancasila untuk memperingati Hari Lahir Pancasila. - Halaman 1
Baca lebih lajut »

Peringati Hari Lahir Pancasila, Firli Bahuri: Koruptor Pengkhianat PancasilaPeringati Hari Lahir Pancasila, Firli Bahuri: Koruptor Pengkhianat PancasilaKetua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyebut Pancasila merupakan falsafah negara yang menjadi perekat kemajemukan dalam upaya mengentalkan kekuatan dari keberagaman dalam mewujudkan cita-cita luhur didirikannya Republik Indonesia.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-25 01:09:17