Ibarat sebuah kitab suci, Pancasila begitu luwes dan aktual sepanjang sejarah perubahan global.
SEBAGAI sebuah negara bangsa kebertahanan Indonesia hingga hari ini tidak lepas dari keberadaan Pancasila sebagai dasar negara, yang secara substantif memiliki nilai dan ajaran moderat dan fleksibel. Moderasi Pancasila dapat dilihat dari kelima silanya yang saling mengikat. Kesalingterkaitan antara sila-sila Pancasila inilah yang menjadikannya tidak kaku untuk kontekstualisasikan sejalan dengan kebutuhan manusia Indonesia setiap zamannya.
Manusia Pancasila ialah pribadi yang mengakui eksistensi Tuhan dan meletakkannya dalam segenap perbuatan dan perilakunya. Secara teologis Hamka menjelaskan bahwa Ketuhanan Yang Maha Esa ialah sikap dan pandangan yang meletakkan kehendak Tuhan di atas kehendak dan kuasa manusia, dan nilai ini menjadi urat tunggang Pancasila. Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan sumber pokok dari segenap sila Pancasila.
Sikap individualis dan egois tentu saja bukan sikap moderat. Keduanya ialah turunan dari sikap hanya mementingkan diri dan kelompoknya. Hidup bersama hendaknya mendayung antara memperjuangkan kepentingan pribadi dan kemaslahatan bersama. Inilah manusia Pancasila beradab. Musyawarah dijalankan dengan hikmah memiliki makna bahwa setiap orang menyadari hak dan kewajiban masing-masing. Bahwa demokrasi harus dijalankan dengan kecerdasan dan penuh kebijaksanaan. Demokrasi bukan sekadar berbeda, tetapi bagaimana kita menerima perbedaan dengan cerdas dan bijaksana.
Konsep manusia Pancasila merupakan titik moderat dari pertarungan konsep liberalisme yang mengusung ide individualisme versus sosialisme-komunisme yang mengusung ide kolektivisme. Pancasila menghadirkan sebuah gagasan paling moderat yang memuat konsep manusia bertuhan dengan memuliakan manusia lainnya melalui bentuknya yang monopluralis .
Pancasila walau bukan agama, tetapi memberikan sebuah konsep tentang manusia bertuhan. Sosok manusia yang meletakkan Tuhan melekat dalam gerak dinamikanya. Bahwa Tuhan ia bawa dalam kehidupannya sehari-hari, tetapi tidak dalam konstruksi yang ekstrem. Konsep kemelekatan Tuhan dalam rasa dalam jiwa tetap memberikan ruang bagi inividu manusia untuk berpikir dan berbuat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Stafsus Menag: Multikulturalisme Bukan Hanya Penampilan Seni Budaya, tapi Menghargai PerbedaanModerasi beragama tidak dikhususkan untuk satu agama, melainkan untuk seluruh agama yang ada di Indonesia.
Baca lebih lajut »
BKI Ajak Stakeholders Tingkatkan Kualitas Pelayaran Indonesia - Jawa PosPT Biro Klasifikasi Indonesia/BKI ajak seluruh stakeholders pelayaran Indonesia tingkatkan performa kapal niaga berbendera Indonesia
Baca lebih lajut »
DPR Sebut Pancasila Pertegas Orisinalitas Karakter Bangsa IndonesiaPidato Bung Karno saat mengenalkan Pancasila pada sidang BPUPKI 1 Juni 1945 diterima secara aklamasi, meski ada dinamika dalam merevisi teksnya.
Baca lebih lajut »
Tokoh Lintas Agama Cirebon Deklarasikan Perdamaian Multikulturalisme |Republika OnlineMultikulturalisme merupakan program prioritas Kemenag yakni moderasi beragama.
Baca lebih lajut »
Kemenag: Multikulturalisme Bagian dari Moderasi BeragamaStaf Khusus Menteri Agama RI M. Nuruzzaman mengatakan bahwa multikulturalisme merupakan bagian dari program prioritas Kemenag yakni moderasi beragama
Baca lebih lajut »
Moderasi Islam: Rasional & Mistikal (1)Kekayaan dimensi keagamaan dalam Islam mencakup sisi rasional dan eksperiensial/pengalaman.
Baca lebih lajut »