Pembukaan pameran tunggal Yos Suprapto yang dijadwalkan pada Kamis (19/12) batal. Seniman asal Yogyakarta itu menyebut dirinya 'harus menurunkan' lima lukisannya karena perintah 'petinggi-petinggi'. Bagaimana kronologi dan duduk perkaranya?
Polemik 'pembatalan' pameran tunggal Yos Suprapto di Galeri Nasional – Lukisan apa saja yang menuai kontroversi dan benarkah pemerintah mengintervensi?Lukisan Niscaya karya Yos Suprapto adalah salah satu karya yang dikabarkan diminta diturunkan pada pameran "Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan" di Galeri Nasional Indonesia pada 19 Desember 2024.Pembukaan pameran tunggal Yos Suprapto yang dijadwalkan pada Kamis batal.
Lukisan-lukisan dan instalasi yang ditampilkan Yos menyoroti isu kerusakan tanah dan pentingnya metode pertanian berkelanjutan. Pameran Yos bertujuan untuk menyoroti bagaimana tanah pertanian petani semakin dimarjinalkan.‘Tidak ada lagi yang menggantikan kami’ – Sikerei, penjaga tradisi Mentawai yang perlahan hilang ditelan zaman
Suwarno menyebut Yos Suprapto-lah yang mengusulkan agar kedua ilustrasi itu ditutup. Namun, pada akhirnya, Yos tetap memajang lukisan-lukisan itu tanpa sensor. Hal ini membuat Suwarno memutuskan untuk mengundurkan diri. Konoha I memperlihatkan sosok pria yang duduk di singgasana menginjakkan kakinya ke orang-orang tengkurap di bawahnya. Di sekeliling mereka, sejumlah orang berseragam mengacungkan senapan.
Museum dan Cagar Budaya atau dikenal sebagai Indonesian Heritage Agency adalah lembaga di bawah naungan Kementerian Kebudayaan. Yos kemudian memaparkan bagaimana pameran "Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan" mengikuti perjalanan petani dari yang awalnya "gemah ripah" sampai "kehilangan kedaulatan".
Dua hari sebelumnya, pada tanggal 19 Agustus 2024, Bahlil dilantik sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral oleh Jokowi yang saat itu masih menjabat sebagai presiden.Komplain atas lukisan, menurut Yos, baru disampaikan kurator Suwarno pada tanggal 17 Desember 2024. Yos mengakui kain hitam itu memang sempat dibuka temannya yang penasaran ingin melihat lukisan tersebut. Akan tetapi, sambung Yos, Suwarno telanjur menilai dirinya tidak mengikuti kesepakatan.
Di sisi lain, Yos menyebut Suwarno sebagai kurator seharusnya datang sejak tanggal 13 Desember 2024 untuk membantunya menata pameran. Dulu dilarang Orde Baru, novel 'Bumi Manusia' karya Pramoedya Ananta Toer kini masuk kurikulum sekolah – Mengapa siswa direkomendasi membaca sejumlah karya sastra terpilih?"Itu perintah dari Museum Cagar Budaya," imbuhnya.
Yos menambahkan anggota DPR dan politikus PDIP Bonnie Triyana yang datang ke pembukaan sempat menelepon Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha. Suara pembicaraan itu kemudian dikeraskan volumenya. "Ya, mundur saja karena merasa tidak dihargai," ujar Suwarno kepada Furqon yang melaporkan untuk BBC News Indonesia pada Minggu ."Karena mundur, sempat vakum. Dan praktis saya intensif sejak Oktober. Untuk diskusi tentang ide-ide dan tema, lalu melihat karya," imbuhnya.
Ditanya soal apakah ada cawe-cawe dari pihak tertentu yang meminta agar lukisan-lukisan itu tidak ditampilkan, Suwarno mengaku tidak tahu.Di sisi lain, Suwarno mengakui dirinya tidak ikut saat proses pemasangan karya dan baru hadir di Galeri Nasional pada 17 Desember 2024 alih-alih 13 Desember 2024 sesuai jadwal.
Suwarno menyebut Yos menawarkan solusi bahwa wajah-wajah dalam lukisan akan ditutup dengan kertas dan kain hitam. Suwarno menyetujui usulan ini dengan syarat pemasangan penutup ini jangan memancing pengunjung untuk membuka."Saya langsung bereaksi: 'Haduh ini main-main namanya, nantang-nantang, nih. Aku tetap keberatan loh. Kenapa sih?" ujarnya.
"Yakni mundurnya kurator pameran, Suwarno Wisetrotomo akibat ketidaksepakatan antara kurator dan seniman mengenai karya-karya yang akan dipamerkan," ujar Penanggung Jawab Unit Galeri Nasional Indonesia, Jarot Mahendra seperti dilansir Kompas.com Dia menyebut proses persiapan pameran Yos ini awalnya berjalan lancar. Namun, di penghujung masa persiapan, muncul ketidaksepakatan antara Yos dan Suwarno yang berujung pada mundurnya kurator.
"Kami tidak akan berkomentar untuk ke sana, karena kami zonanya ada pada karya seni, tidak akan lari kepada hal seperti itu," ujarnya.BBC News Indonesia sudah menghubungi Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha untuk keperluan artikel ini, tetapi yang bersangkutan belum memberikan respons.pada Jumart , Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan beberapa lukisan Yos bermuatan unsur politik dan, menurut kurator, tidak sesuai tema.
Dia pun menyanggah alasan kurator dan Kementerian Kebudayaan bahwa lukisan-lukisan Yos Suprapto "tidak sesuai tema". Beberapa kasus sebelumnya yang disoroti Ratri antara lain pembatalan nonton bareng film dokumenter Eksil di Samarinda, Kalimantan Timur dan kontroversi film Dirty Vote pada Februari 2024.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
7 Fakta Terkait Batalnya Pameran Lukisan Karya Seniman Yos Suprapto di Galeri Nasional IndonesiaGaleri Nasional Indonesia (GNI) mengumumkan bahwa Pameran Tunggal Yos Suprapto bertajuk 'Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan, terpaksa ditunda. Mengapa begitu?
Baca lebih lajut »
Rekam Jejak Suwarno Wisetrotomo, Kurator Lulusan ISI dan UGM yang Mundur dari Pameran Yos SupraptoMengulik rekam jejak Suwarno Wisetrotomo, kurator yang mengundurkan diri dari pameran tunggal Yos Suprapto di Galeri Nasional Indonesia.
Baca lebih lajut »
Amnesty: Pembredelan Pameran Lukisan Yos Suprapto Seperti Tindakan di Negara OtoriterUsman Hamid menilai tindakan pelarangan pameran Yos Suprapto bertentangan dengan kovenan internasional tentang hak-hak sipil dan politik.
Baca lebih lajut »
Kecewa dengan Pembatalan Pameran Tunggal di Galeri Nasional, Yos Suprapto Tempuh Jalur HukumKecewa dengan pembatalan pameran tunggal di Galeri Nasional hanya dua jam sebelum dibuka, seniman Yos Suprapto kini meminta bantuan LBH Jakarta dan Komnas HAM untuk mendapat informasi alasan pembatalan dan mengambil kembali karya-karya lukisannya yang telah terlanjur dipajang.
Baca lebih lajut »
Profil Yos Suprapto, Seniman yang Pameran Tunggalnya di Galeri Nasional DibatalkanPameran tunggal Yos Suprapto yang diselenggarakan di Galeri Nasional dibatalkan beberapa menit sebelum pembukaan. Berikut sosok pelukis ini.
Baca lebih lajut »
Politisi PDIP Minta Galeri Nasional Segera Buka Pameran Karya Yos Suprapto: Tiap Orang Punya TafsirKalau orang mau menafsirkan itu mirip Jokowi atau siapa, ya itu bebas,' katanya.
Baca lebih lajut »