AS telah melakukan pengiriman bantuan kemanusiaan pertamanya ke Gaza melalui udara. Namun, upaya ini dikritik oleh beberapa organisasi kemanusiaan karena 'mahal dan sembrono'.
Militer AS mengatakan bantuan udara yang dilakukan bersama Yordania adalah bagian dari "upaya berkelanjutan untuk menyalurkan lebih banyak bantuan ke Gaza".Amerika Serikat mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan Yordania dalam mengirim 36.000 paket makanan ke Gaza utara pada Selasa . Pengiriman bantuan udara itu merupakan misi bersama AS dan Yordania yang kedua dalam beberapa hari terakhir.
Pada 20 Februari, Program Pangan Dunia mengatakan pihaknya menangguhkan pengiriman makanan ke Gaza utara karena konvoi pengirim bantuan pertamanya dalam tiga minggu mengalami "kekacauan dan kekerasan total akibat runtuhnya tatanan sipil", termasuk penjarahan dengan kekerasan. Lebih dari 30.000 orang telah tewas di Gaza sejak kejadian itu, kata kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut.Lebih dari 20 bantuan udara diterjunkan ke Gaza selama beberapa minggu terakhir, berkoordinasi dengan militer Israel, Prancis, Uni Emirat Arab dan Mesir yang melakukannya bersama AS dan Yordania.
"Ribuan warga melihat bantuan jatuh ke arah mereka ... Dan ketika ratusan atau ribuan menunggu di daerah seperti itu, hanya sekitar 10 hingga 20 orang yang mendapatkan barang, sementara sisanya tidak mendapatkan apa-apa. Namun, sarana itu dianggap sebagai "pilihan terakhir", yang hanya digunakan "ketika opsi yang lebih efektif gagal", seperti yang dikatakan WFP dalam laporan tahun 2021."Pengiriman udara mahal, sembrono dan biasanya orang yang tidak tepat malah mendapatkan bantuan," kata Jan Egeland, sekretaris jenderal Dewan Pengungsi Norwegia dan mantan kepala bantuan PBB, kepada BBC setelah kembali dari kunjungan tiga hari baru-baru ini ke Gaza.
Komite Palang Merah Internasional juga menekankan pentingnya mengendalikan distribusi untuk mencegah risiko berbahaya bagi hidup warga yang mengonsumsi barang-barang yang kurang layak atau tidak aman bagi mereka. "Sebagai warga Gaza, barang ini tidak berguna," katanya. "Apa yang kami inginkan Amerika menekan Israel melakukan gencatan senjata dan berhenti memberi Israel senjata dan rudal."Pekan lalu, Scott Paul dari Oxfam America menulis di X, media sosial yang dulu disebut Twitter:
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Rafah: Mengapa Mesir membangun tembok di dekat perbatasan dengan Gaza?Mesir telah membangun tembok sepanjang lebih dari 3 km dalam sepekan terakhir, di samping pembukaan lahan di area dekat perbatasan dengan Gaza, demikian temuan tim BBC Verify.
Baca lebih lajut »
Israel-Palestina: Puluhan pengungsi Gaza tewas saat Israel bebaskan dua sanderaSaat pasukan khusus Israel menyelamatkan dua warganya yang diculik oleh Hamas, ada kelegaan yang dirasakan keluarga mereka. Namun di sisi lain, upaya penyelamatan pada 12 Februari malam itu telah meninggalkan kemarahan di Gaza, di mana lebih dari 70 orang dilaporkan tewas.
Baca lebih lajut »
Gaza-Palestina: ‘Kami terpaksa membiarkan pasien-pasien menjerit selama berjam-jam’Dokter-dokter dari berbagai penjuru Gaza bercerita mengenai bagaimana mereka terpaksa mengoperasi pasien tanpa anestesi,harus menolak pasien dengan kondisi kronis,dan merawat luka yang membusuk dengan peralatan medis seadanya.
Baca lebih lajut »
Pengungsi Palestina di Rafah Kelaparan Rebutan Antre Makanan Setelah Serangan Udara IsraelKondisi pengungsi masyarakat sipil Palestina yang tinggal di kamp tenda darurat di wilayah Rafah kian memprihatinkan. Mereka tak hanya menghindari serangan udara Israel, tetapi juga harus bertahan hidup di tengah kekurangan pasokan makanan dan juga air bersih.
Baca lebih lajut »
Lebih 100 Warga Palestina Tewas, 760 Luka, Ditembak Saat Berebut Bantuan di GazaWarga Gaza kini terpaksa makan kaktus, akibat langkanya persediaan pangan di tengah blokade oleh Israel. Di Gaza utara, satu dari enam anak di bawah usia 2 tahun alami kekurangan gizi, kata PBB. Dalam catatannya, sepertiga populasi Gaza juga terancam kelaparan.
Baca lebih lajut »
Indonesia Kecam Penembakan Warga Sipil Palestina oleh Israel di GazaIndonesia mengecam keras penembakan warga sipil Palestina oleh Israel di Gaza yang menewaskan sekurangnya 100 orang yang sedang mencari bantuan kemanusiaan. Indonesia mengingatkan Dewan Keamanan PBB bahwa tidak ada satu pun negara yang berada di atas hukum. Sebanyak 115 orang tewas dan lebih dari 700 lainnya terluka akibat serangan Israel kepada warga Jalur Gaza yang mencari bantuan kemanusiaan. Hal ini mendapat kecaman dari komunitas internasional.
Baca lebih lajut »