Pakistan melakukan deportasi puluhan warga Afghanistan yang memiliki dokumen pendahuluan dari UNHCR, meskipun sebelumnya pihak berwenang biasanya menahan diri untuk mendeportasi mereka yang memiliki dokumen tersebut. Upaya ini merupakan bagian dari kampanye Pakistan untuk mengusir warga Afghanistan yang tidak berdokumen dari ibu kota.
Petugas Pakistan melakukan pendataan para pengungsi Afghanistan di kota Karachi (foto: ilustrasi). Islamabad, Pakistan — Sebagai bagian dari upayanya untuk mengusir warga Afghanistan dari ibu kota negara tersebut, Pakistan telah mendeportasi puluhan orang yang memiliki dokumen yang dikeluarkan UNHCR , kata badan tersebut kepada VOA pada hari Kamis (16/1). Pihak berwenang di Islamabad mendeportasi 285 warga Afghanistan antara 1 dan 15 Januari, menurut badan pengungsi tersebut.
Perwakilannya di Pakistan, Philippa Candler, mengatakan kepada VOA bahwa 80 orang yang dideportasi memiliki dokumen pendahuluan yang dikeluarkan oleh badan tersebut. Candler menjelaskan, meskipun dokumen yang dikeluarkan oleh UNHCR itu tidak memberikan perlindungan hukum terhadap warga Afghanistan, hal ini dapat menunjukkan bahwa badan tersebut mungkin sedang menentukan status pengungsi mereka, atau bahwa mereka mungkin sedang dalam tahap awal proses pemukiman kembali. Candler mengatakan di masa lalu, pihak berwenang Pakistan pada umumnya menahan diri untuk mendeportasi mereka yang memiliki surat-surat yang dikeluarkan lembaga tersebut. “Pada umumnya, dulu kami dapat membebaskan warga Afghanistan yang memiliki dokumen,” kata Candler, mengacu pada tindakan terhadap warga Afghanistan sejak Pakistan meluncurkan upaya nasional pada bulan Oktober 2023 untuk mengusir penduduk tidak berdokumen di tengah meningkatnya terorisme. Namun kemudian situasi berubah. Tindakan yang lebih keras kemudian diberlakukan, setelah Menteri Dalam Negeri Pakistan Mohsin Naqvi mengumumkan pada November lalu bahwa semua warga negara Afghanistan memerlukan sertifikat tidak keberatan dari pemerintah kota untuk bisa tinggal di ibu kota setelah akhir tahun 2024. Menteri tersebut menuduh banyak warga Afghanistan berpartisipasi dalam protes yang melibatkan ribuan pendukung mantan perdana menteri Imran Khan di Islamabad antara tanggal 24 November hingga 26 November. Setidaknya empat personel keamanan tewas sebelum pihak berwenang melancarkan tindakan keras terhadap aksi protes itu, yang menurut partai Khan menewaskan sedikitnya 12 pendukung mereka
Pakistan Afghanistan Pengungsi Deportasi UNHCR
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
PBB: Warga sipil tewas dalam serangan udara Pakistan di AfghanistanMisi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) pada Kamis (26/12) mengatakan bahwa mereka menerima laporan yang "kredibel" bahwa puluhan warga sipil, ...
Baca lebih lajut »
Serangan Brutal! 16 Tentara Pakistan Tewas di Perbatasan AfghanistanMilitan serang pos militer Pakistan dekat perbatasan Afghanistan, tewaskan 16 tentara.
Baca lebih lajut »
Afghanistan Tuduh Militer Pakistan Serang PaktikaAfghanistan menuduh militer Pakistan melakukan serangan udara di provinsi Paktika yang menewaskan dan melukai warga sipil, termasuk pengungsi dari Waziristan.
Baca lebih lajut »
Taliban Sebut Serangan Bom Pakistan di Afghanistan Tewaskan 46 OrangPengeboman yang dilakukan tentara Pakistan di Provinsi Paktika, Afghanistan timur, Selasa (24/12), menewaskan sedikitnya 46 orang, sebagian besar anak-anak dan perempuan, kata pemerintah Taliban di Afghanistan, yang bersumpah akan membalas negara tetangganya itu.
Baca lebih lajut »
Pemboman Pakistan di Afghanistan Tewaskan 46 OrangPemboman di Afghanistan menewaskan 46 orang dan melukai 6 orang. Taliban menyalahkan Pakistan atas serangan tersebut, menganggapnya sebagai tindakan pengecut. Namun, laporan media menyebut jet tempur Pakistan menargetkan kamp-kamp militan Tehreek-i-Taliban Pakistan (TTP).
Baca lebih lajut »
Serangan Udara Pakistan ke Afghanistan Tewaskan 46 OrangPakistan melakukan serangan udara ke Afghanistan, yang diklaim menargetkan tempat persembunyian kelompok TTP. Serangan ini direspons keras oleh pemerintah Afghanistan dan Taliban, yang mengecam tindakan Pakistan dan menyatakan tidak akan membiarkannya terjawab.
Baca lebih lajut »